______ Let's ______

TRAVEL. DIVE. EAT. FLY. WRITE. 

_________ Because Everything is Awesome _________

 

 

 

September 28, 2011

Conference in Japan : lonely journey to Enoshima and Kamakura

Nishi-chiba, Shinjuku dan Fujisaka

Torii Gate
Persimpangan lampu merah ini adalah tempat perpisahan saya dengan ketiga teman saya. Mereka semua pergi ke Yokohama sedangkan saya ke Enoshima-Kamakura. Perpisahan ini memang cukup membuat saya gugup meskipun hanya berlangsung tak lebih dari 24 jam. kini perjalanan ini adalah milik saya sepenuhnya!


Bergegas saya menuju stasiun Nishi-chiba lalu membeli selembar tiket menuju stasiun Shinjuku di Tokyo. Bermodal beberapa kertas panduan yang sudah dipersiapkan sebelum. Panduan wisata seperti ini dapat ditemukan hampir di semua stasiun-stasiun besar di Tokyo. Panduan wisata ini adalah brosur berwarna merah dan tampak jelas tulisan Enoshima-Kamakura. Panduan ini cukup komperensif, mulai dari info tiket apa yang harus dibeli sampai peta wilayah disana. Dan yang paling penting ada bahasa inggrisnya!....benar-benar lengkap dah!

Banyak jalan menuju enoshima....mulai dari bis hingga kereta dengan harga yang bervariatif. 
  • JR Yokosuka Line : Bis sekali jalan seharga 890 yen (pulang-pergi 1780 yen)
  • JR Shonan shinjuku Line : Kereta api sekali jalan seharga 890 yen (pulang-pergi 1780 yen)
  • JR Kamakura-Enoshima free kippu : Roundtrip Shinjuku-Kamakura + Enoden seharga 1970 yen
  • Odakyu Enoshima-Kamakura freepass : Roundtrip Shinjuku-Fujisaka + enaden seharga 1430 yen
Kalian tahu mana yang saya pilih? tentu saja kata-kata keramat itu akan muncul "yang paling murah". Odakyu Enoshima-Kamakura freepass menjadi pilihan maka kini saatnya membeli tiketnya! 

Ternyata sulit mencari konter tiket di stasiun Shinjuku. Maklum stasiun ini sangat besar dan naik-turun tak jelas. kadang-kadang nyasar di mal dan kadang-kadang berujung pada toilet. Untuk orang awam  nampaknya harus menjelajahi seluruh tempat sampai bertemu konter tiket.

Stasiun Fujisaka
"Have a nice day", teriak mbak-mbak penjaga tiket yang tampak seumuran dengan saya dan berwajah cantik. Inilah pertama kali saya dilayani dengan bahasa inggris di Jepang. Secarik tiket dan selembar kertas informasi keberangkatan kereta kini ada di tangan. Kereta tujuan Fujisaka ternyata berangkat tiap 30 menit sekali padahal perjalanan kesana membutuhkan waktu 90 menit!. Jarak dari Shinjuku ke Fujisaka kira-kira seperti Bandung ke Jakarta. Disini keretanya lebih cepat jadi waktu tempuhnya pun akan lebih cepat meskipun kereta yang saya pakai ini merupakan kelas ekonomi.


Kereta Antik Enoden

Hati-hati jangan keluar dulu dari stasiun Fujisaka karena kereta Enoden berada di dalam stasiun. Kalau sudah tanggung keluar , hal yang perlu dilakukan adalah mulailah membuka dompet dan ucapkan selamat tinggal pada beberapa duitmu. Ikuti peta yang ada di buku panduan menuju lantai 2 lalu ikuti jalurnya dan temukan enoden disana.

Enoden tak seperti kereta-kereta di Tokyo. Bentuknya antik terdiri dari dua sisi yang berbeda dan hanya terdiri dari 4 gerbong saja. Kereta ini tidak berjalan sangat cepat sehingga membutuhkan 20 menit perjalanan menuju enoshima. Jalur rel nya unik karena melewati rumah-rumah penduduk yang cukup sempit dan suatu saat nanti kereta ini akan berjalan tepat dipinggir pantai...mantap euy!.

Finally! Enoshima

Pertokoan enoshima
Kini saya kehilangan arah apakah harus ke arah selatan?utara?barat?timur? sudahlah lupakan arah-arah itu, sekarang lebih baik mengikuti arus orang-orang pejalan kaki. Kanan dan kiri terlihat pertokoan souvenir dan restoran. Lobster besar hidup terpajang di satu toko dan inilah pertama kalinya saya melihat lobster secara langsung. Disini hewan ini dijual di emperan jalan. Adapula tempat les surfing bersertifikat seharga 10000 yen. mahal euy!

Enoshima disebut juga "E-no-shima" memiliki makna yang mirip dengan bahasa cina yang berarti "Picturesque island".  Objek wisata yang terkenal disini adalah pantai dan Enoshima island. Tak perlu menyewa perahu menuju pulau ini karena sebuah jembatan putih akan terbentang menuju kesana. Dari pulau ini akan terlihat pemandangan panorama sejauh 360 derajat. Enoshima. Pulau ini dipenuhi oleh restoran-restoran seafood, aromanya sangat menusuk namun sayangnya saya sedang puasa ketika itu. 
  • Kuil Enoshima.  Kuil ini merupakan yang paling bagus dibanding kuil-kuil yang aku temui di Tokyo. Cat berwarna merah dan kumpulan-kumpulan pohon membuat teduh di mata...benar-benar indah! 
  • Samuel cooking garden. Untuk memasuki tempat ini saya harus mengeluarkan duit senilai 500 yen dan saya memilih tidak masuk ke dalam....padahal kabarnya malam ini ada festrival Indonesia disana....sungguh telat saya mengetahuinya! 
  • Gua Iwaya
  • Enoshima daishi
  • Love bell, sejarahnya sih ini merupakan monemen cinta antara  Benten dan seekor naga. Ketika  pasangan ke tempat ini maka mereka akan membunyikan lonceng secara bersamaan kemudian menuliskan nama mereka di sebuah gembok. Seandainya saya membawa pasangan kesana >_<
  • Southern Coast, pantai yang penuh dengan batu dan banyak sekali orang-orang memancing disini.
  • Pelabuhan dan mercusuar, hati-hati banyak elang yang akan mencuri makananmu!

saya membawa kamera pinjaman teman saya, untuk mengambil gambar pemandangan saja mungkin tak menjadi masalah. Lantas jika saya mau mengambil foto diri saya dan pemandangan, gimana? tenang saja, karena aku memiliki 3 kata pusaka yaitu shumimasen, hai dan arigatou ha..ha...


Jalan kaki di Kamakura
  
Patung Budha
Kembali menuju kereta Enoden dan bergerak menuju ke Kamakura. Disini saya turun di berbagai stasiun yaitu Yuigahama, Wadazuka dan Kamakura. Masing-masing stasiun memiliki tempat wisatanya masing-masing. jadi saya memilih turun ke tiga stasiun mumpung kereta Enoden ini gratis dan bebas digunakan beberapa kali. 

Salah satu icon Kamakura adalah patung great Budha. Patung yang sangat besar bahkan beberapa orang bisa masuk kedalamnya. di sekeliling patung itu juga terdapat patung bunga teratai dan tempat cuci muka keramat. Saya mencoba mencuci muka di sumur itu tanpa tahu apa maksudnya.


bunga teratai
Ini adalah destinasi terakhir yakni stasiun Kamakura. Mulanya saya memilih jalan yang salah. Saya pun berbalik arah dan menuju jalan yang benar. Di dekat stasiun saya menemukan pusat pertokoan souvenir mulai dari toko yang mejual pakaian hingga boneka-boneka anime Ghibli. Di sini saya berbelanja baju bertuliskan huruf Kanji tapi setelah sampai di Indonesia saya menyesal membelinya. Kalian tahu kenapa? selain harganya mahal di label belakang bertuliskan "Made in Thailand". 



Tsurugaoka Hachimangu
Disini saya menemukan banyak kuil-kuil. sayangnya kuil-kuil itu berada terpisah-pisah satu sama lain sehingga untuk mendapatkan semuanya kita harus berjalan cukup jauh atau menggunakan bus seharga 210 yen jauh dekat. Tentu saja saya memilih jalan kaki!. Saya berjalan sangat jauh ...sampai-sampai hanya saya satu-satunya pejalan kaki disana. Di salah satu kuil yaitu Tsurugaoka Hachimangu , saya bertemu dengan artis Indonesia yang sedang melakukan syuting yaitu mbak asri. Tahukan yang membawa acara ngulik di Trans TV. Padahal saya berada di Jepang berharap bertemu dengan artis Jepang...eh..malah ketemu artis dalam negeri lagi haha.

No comments:

Post a Comment