______ Let's ______

TRAVEL. DIVE. EAT. FLY. WRITE. 

_________ Because Everything is Awesome _________

 

 

 

October 3, 2011

Conference in Japan : Conference time


Kini saatnya saya dan teman-teman beranjak dari Sakura hostel. memang tidak puas aku berada disini tapi setelah ini penginapannya akan lebih bagus dari ini. Tempat penginapanku selanjutnya berada di daerah yoyogi. Untuk kesana kami menggunakan fasilitas subway menggunakan jalur ginza. Suatu ketika bapak yang pernah saya ceritakan sebelumnya memberikan tawaran.

"kebetulan bapak juga mau ke stasiun yang sama" ungkap beliau. 

Tawaran itu langsung kami terima karena kami masih awam dalam menggunakan subway. Perjalanan ke stasiun sangat jauh apalagi harus membawa koper-koper beton yang berat. Kami percaya saja dengan bapak itu sebagai penunjuk jalan meskipun jalan yang dipilih benar-benar random. Waktu tempuh ke stasiun sekitar setengah jam lebih padahal ada jalan lebih cepat dan cuma memakan waktu sekitar 5 menit. Sial......kita tertipu.

Selangkah menuju NYC

NYC Japan
Tempat penginapan kini bernama National Olympics memorial youth center. Bangunan ini layaknya sebuah gelanggang olah raga para pemuda dan sempat digunakan untuk olimpiade. Ukuran bangunannya sangat besar kira-kira setengah dari kampus institut teknologi bandung. Fasilitas yang ditawarkan sangat lengkap mulai dari restoran, penginapan, pemandian dan segala hal arena olah raga. Orang jepang memang merancang segala hal dengan detail. Terlihat sebuah garis di lantai dengan bulatan-bulatan yang timbul keluar. garis ini berfungsi untuk orang-orang buta. Disediakan pula lift yang berada di outdoor gunanya untuk membantu orang-orang yang membawa barang-barang banyak seperti kami. Lift ini benar-benar membantu kami.

Kami mulai check in untuk kamar. Satu orang mendapat satu kamar dimana masing-masing kamar memeiliki dua kunci yaitu kunci pendingin ruangan dan pintu. Kamarnya dilengkapi dengan sofa mewah dan pendingin ruangan yang baik. Seandainya harus menyewa kamar ini pasti harganya sangat mahal. Kamar mandi yang disediakan cuma satu untuk digunakan bersama-sama. Bersama-sama disini benar-benar mandi bersama! benar-benar membuat shock  di awal. Untungnya orang-orang jepang disana mau bekerja sama karena orang Indonesia tidak terbiasa mandi seperti itu. Waktu untuk mandi pun di jadwal yaitu dari jam 5 sore hingga 11 malem. Lantas mandi paginya kapan? Ternyata orang Jepang itu mandi hanya 1 kali yaitu sore atau malam, paginya mereka hanya mencuci muka saja. wah...ternyata saya lebih rajin mandi daripada mereka.

Karena ini bulan ramadhan, awalnya kami sempat bingung untuk sahur dan berbuka. Untuk sahur sendiri saya dan beberapa temansudah membawa perbekalan mulai dari rendang, indomie, kacang sukro sampai makanan-makanan yang ga penting lainnya. Untuk makanan beratnya sendiri, saya membeli nasi bungkus seharaga 100yen (nasi doang gan!) dan telur rebus di toko retail. Makanan seperti ini meskipun hambar sangat menolong karena selain banyak yang tidak halal juga makannan normal harganya mahal. Pernah suatu kali saya menyeduh Popmie yang dibawa dari negara saya dengan air panas dari kran bak mandi (jangan dicontoh ya) . Bagi saya masalah perut ini tidak masalah karena rasa exciting ini lebih besar dari permasalahan perut. Untuk bukanya sendiri, kebetulan kami disediakan konsumsi makanan berat,  buah-buahan + berbagai jenis jus buah. Setiap buka puasa kami selalu makan di cafetaria NYC. Sistem makannya prasmanan dan ketika selesai sumpit, makanan sisa dan piring/gelas plastik disimpan di tempat yang berbeda.

ESD forum

ESD forum merupakan sebuah forum yang diperuntukan untuk para pemuda di seluruh dunia dan memberikan edukasi tentang Sustainable Development. Disana saya bertemu orang-orang yang berasal dari Korea, China, India, Equator, Jerman dan Indonesia tentunya. 

Hari pertama kami lalui dengan presentasi perlombaan paper di universitas UN. Kebanyakan mereka merupakan mahasiswa S2 dan ada juga  1 orang mahasiswi S1. Paper yang mereka tawarkan harus berhubungan dengan Sustainable Development. Karya-karya mereka sangat menarik dan unik. diantaranya ada yang memaparkan pemanfaatan google earth untuk mencari nyamuk demam berdarah. Pencarian ini berdasarkan temperatur pada wilayah tertentu. Ada juga tentang peminjaman sepeda di perkotaan dengan sistem yang unik.

Hari kedua sampai ke 5 adalah sesi konferensi dan seminar yang diisi oleh berbagai orang-orang penting di Jepang mulai dari mahasiswa Todai hingga senior manager dari perusahaan besar Mitsubishi. Diskusi yang terjadi sangat hebat dan di dominasi oleh orang-orang kita

Hari terakhir adalah hari presentasi dimana masing grup yang sudah dibagi harus memunculkan solusi terkait dengan sustainable developmet. Saya dan teman-teman memilih tema Eco-event, Sebuah event untuk edukasi kepada masyarakat terkait dengan sosial,lingkungan dan ekonomi dengan menjajakan berbagai hiburan dan penjualan minuman dengan konsep green. Ada juga grup yang mempresentasikan dengan puisi bahkan berpakaian onsen alias berpakaian seperti di pemandian musim panas untuk menggambarkan energi geothermal. Grup yang satu ini benar-benar kocak dah.

Malam harinya merupakan penutupan dan farewell party. Makanan yang paling dominan adalah Sushi. wah ini pertama kalinya  makan sushi yang benar-benar mentah. setelah dicicipi ...yah...lumayanlah rasanya.

Saya dan beberpa teman mengobrol tentang tarian daerahnya masing-masing. Perbincangan itu diikuti oleh orang-orang india, jerman dan Equador juga. Beberapa dari mereka mendemonstrasikan tarian itu dan mengajak kami juga ikut berdansa....seketika gelak tawa terus bermunculan. Setelah acara ini selesai kami beranjak ke odaiba namun sayangnya rainbow bridge tidak menyala semestinya.


Traveling time

Satu minggu menjalani ESD forum inilah saatnya bersenang-senang. sayangnya dari kesembilan orang teman kampus hanya 4 orang saja yang menambah waktu 1 minggu lagi untuk bersenang-senang. Benar sekali ketika sekumpulan orang berjalan bersama-sama maka watak aslinya pasti terlihat. Beberapa kali terjadi konflik karena beda pendapat ataupun karena telat bangun namun tetap bisa diselesaikan. Disini kami belajar banyak hal tentang diri kami masing-masing. Bagi saya hal tersebut justru membuat perjalananku ini semakin berwarna.  Beberapa kali saya dan dua teman saya ngobrol di kamar, entah itu untuk curhat, ngelawak dan makan. Obrolan kami memang dasyat mulai dari tentang bergalau ria terkait jodoh , watak hingga permasalahan dunia.

Satu minggu selaniutnya kami akan menginap disalah satu temannya teman saya di Chiba. sekarang kami akan berpindah kota dengan jarak 45 menit dari Tokyo.Setibanya di stasiun Nishichiba, kami berempat dijamu dengan beraneka sushi gratis. Kami ditraktir sushi di kedai sushi di Chiba. satu Sushi seharga 100an yen dan ukurannya kecil sehingga untuk memenuhi perut kami masing-masing orang harus menghabiskan 10 piring. 10 piring berarti 1000 yen tapi kami mencoba menahan untuk tidak makan sebanyak itu....maklum lah Jaim

Makan sahur di sini sangat menyenangkan karena kami menemukan toko makanan halal disini. Toko itu merupakan inisiatif dari mahasiswa-mahasiswa muslim disana. Sekarang kami semua bisa makan enak! Karena seorang plegmatis malas berfikir lebih ribet maka terpaksa hampir seminggu ini yang memasak makanan dan membangunkan sahur adalah saya sendiri kadang dibantu 1 atau 2 orang temanku.


Tokyo Disney Sea 


Awalnya saya tidak ingin ikut ke tempat ini karena muncul sifat melankolis yaitu meminmalisir duit yang keluar, tapi apadaya saya tidak tega meninggalkan teman-teman saya (cuma alibi). Saya tidak berharap lebih dari tempat ini namun setelah sampai di pintu gerbangnya saya melihat lebih dari perkiraan. Setibanya kami disana, kami disuguhi pertunjukan teater yang berada di danau buatan. kesan pertama saya adalah "Sound system-nya sangat bagus!". Pertunjukan ini dilakukan di outdoor namun suara-suara yang muncul dari speaker di sekitar saya tampak seperti suara speaker yang aku dengar di indoor Sabuga. Beberapa kali tokoh-tokoh Disney itu menyemprotkan air ke atas dan jatuh tepat di atas para penonton

Saat itu musim liburan maka kami harus mengantri berdiri kurang lebih 1-2 jam untuk merasakan 3 menit wahana. Hal ini membuat kami hanya mampu merasakan 5 wahana saja disana. Wahana yang paling oke adalah Journey to center of the world , rasakan bagaimana rasanya ketika arwahmu hampir terlepas dari ragamu.

dua hari terakhir 

Hari keempat aku berencana berpisah dengan teman-teman saya aku pergi ke Enoshima-Kamakura sedangkan ketiga temanku pergi ke Yokohama. Pilihan ini saya pilih karena bosan suasana kota. 

Pada hari terakhir, kami semua mencoba bernostalgia berkeliling Tokyo lagi. Bermodal tiket 1000 yen, kami semua bisa menggunaka jalur subway. Barang-barang bawaan, kami titipkan di loker yang ada di stasiun. Kami menjelajah muulai dari Shinjuku hingga ginza. 

Malam akhirnya tiba kami harus segera ke bandara. Kami bernostalgia lagi mengelilingi bandara lagi seperti ketika kami pertama kali tiba di Jepang. Beberapa jam sebelum kami beranjak pulang salah satu temanku menangis. Benar-benar perpisahan dengan sebuah negara yang mengharukan. Saat itu saya bertekad untuk kembali lagi ke negara ini

No comments:

Post a Comment