______ Let's ______

TRAVEL. DIVE. EAT. FLY. WRITE. 

_________ Because Everything is Awesome _________

 

 

 

April 19, 2015

Perjalanan menuju Annapurna Base camp via Poon hill 2

" It is not the Mountain we conquer but ourselves " (Sir Edmund Hillary)


Di Nepal, Orang-orang memanggil Porter dengan etnik yang bernama sherpa. Kabarnya mereka mememiliki kemampuan membawa barang paling efisien di dunia. Seorang Porter mampu mengangkat hampir seberat dirinya di pundaknya. Mereka membawa barang-barang milik para turis berkilo-kilometer dan berminggu-minggu. Hal yang mengagetkan lainnya adalah mereka menggunakan alat angkut yang tidak standar. Kita biasa membawa barang menggunakan tas dengan berbagai teknologi terkini sedangkan kebanyakan dari mereka menggunakan selendang untuk membungkus barang lalu di tumpu di kepala dan pundak mereka sebagai sandaran. Saya sempat meminjam dan mencoba membawa barang bawaan mereka dan...tidak perlu dijelaskan lagi beratnya. Jasa mereka biasanya di hargai 15 - 20 USD. 

Rute Perjalanan
Kami harus melanjutkan perjalanan menuju Annapurna Base Camp. Destinasi pertama kami sudah terlewati yaitu Poon hil meskipun dengan cuaca kurang baik. Jalur yang akan kami lalui adalah

Ghorepani - Chuile - Chomrong - Bamboo - Machapucare Base Camp - Annapurna Base Camp

1. [30 Maret 2015] Ghorepani (2750 mdpl) - Chuile (2309vmdpl) - 7 Jam


Perjalanan Gorephani - Chuile
Porter
Baju saya basah dikarenakan jaket KW yang ternyata tidak tahan air. Temperatur semakin dingin karena hujan. Semakin tinggi maka temperatur semakin turun dan bahkan beberapa ketinggian yang kami lalui hampir sama seperti puncak Semeru. Saya sengaja memasukkan tangan ke kantong agar hangat. Hujan menemani kami hingga sore. Hari ini merupakan hari terburuk selama trekking.

Rencananya hari ini kami harus berjalan hingga Chomrong (Perjalanan samapai Chomrong memerlukan waktu 10 jam) namun mustahil dikarenakan kami berangkat terlalu siang yaitu jam 10 lebih dan kondisi cuaca yang tidak baik. Kami menghindari perjalanan malam. Paling jauh yang bisa kami capai adalah Tadapani atau Chuile.

Awalnya saya berpikir bahwa jalur akan terus turun hingga Chomrong namun faktanya jalur naik turun tidak tentu. 3 Jam pertama,  jalur naik dan turun beberapa kali. Kami naik hingga di atas 3000 mdpl lalu turun dan naik lagi. Jalur pun menjadi sedikit licin karena lumut dan hujan. petunjuk jalan pun tidak terlalu terlihat. Beberapa kali kami memilih untuk menunggu orang yang membawa pemandu agar tidak tersasar.

Setelah 4 jam perjalanan, kami berhenti untuk makan siang. Restoran memang terlihat penuh namun masih ada beberapa kursi kosong. kami mencoba duduk namun dihalangi oleh turis wanita yang katanya sudah dipesan.

"Dimana teman-teman mu?" tanya kami

"Disana" jawabnya sambil menunjukkan ke arah tungku penghangat. Beberapa orang sedang berhangat di depan tungku menunggu makanan tiba.

Ya elah bro...duduk bentar aja kenapa lagian juga makanan masih lama. Ini baju semua basah dan lelah membawa beban berat. Mereka menyewa beberapa porter dan pemandu jadi saya pikir beban mereka tidak sberat kami. Faktanya kursi-kursi itu kosong selama hampir 30 menit! Akhirnya kami memilih duduk di pojokan alakadarnya sambil mensumpah serapah kepada mereka dengan bahasa ibu. Ternyata di grup mereka ada orang keturunan Indonesia haha... untung dia tidak terlalu mahir bahasa indonesia. kalau tahu mampus lah kami. Kalau tidak salah, orang tuanya jawa dan bekerja di Polandia. Dia tidak pernah tinggal di Indonesia sejak kecil jadi dia belajar bahasa darim orang tuanya. Kata yang dia tangkap sehingga membuat dia menyapa kami adalah kata "Madu".

Selesai kami makan siang, kami pun melanjutkan perjalanan. Jalur cenderung turun meskipun hujan masih belum reda. Kami membutuhkan 3 jam hingga sampai Tadapani. Kami bertemu Michael, seorang ekspatriat US yang bekerja di Singapura, lagi lalu beberapa saat kemudian pemandunya pun lewat kebingungan mencari dia. haha

Kami melihat peta yang terpampang di Tadapani. Terdapat desa yang berjarak 1 jam dari sini bernama Chuile. Saya tidak ada ide ada apa di Chuile karena saya lupakan ketika membuat itinerary. Kami memilih berjalan lagi hingga Chuile agar jarak antara posisi kami dan Chomrong tidak terlalu jauh. Kami sudah berada 4 jam lebih lambat dari Itinerary.

Penginapan di Chuile
Beruntungnya kami menemukan penginapan yang kosong, tidak ada turis lain. Terdapat 3 keluarga di penginapan ini mulai dari anak, ayah, kakek hingga orang tak dikenal. Mereka ada yang punya perternakan dan ada juga yang hanya punya penginapan. Karena kosong kami mendapakan tungku penghangat pribadi sehingga kami bisa mengeringkan diri, baju dan tas. Ini namanya rezeki anak soleh. Kami berbincang-bincang dengan keluarga itu. Mereka sempat memeberikan setusuk daging yang mereka bakar yang ternyata itu daging ular! Sebagai hadiah karena pelayanan keluarga itu yang baik, kami memberikan tolak angin pada mereka dan mereka suka terutama sensasi dingin ketika di leher haha..

2. [31 Maret 2015] Chuile (2750 mdpl) - Bamboo (2310 mdpl) - 8 jam

2.1 Chuile - Chomrong - 4 jam

Perjalanan Chuile - Chomrong
Pemandangan dari Chuile sangat indah. Saat kami berjalan lagi selama 1 jam dan tiba di desa selanjutnya, Shurjung, pemandangannya semakin indah. Jalur cenderung lebih mudah dari hari sebelumnya  ditambah cuaca cerah! Terdapat beberapa persimpangan selama perjalanan yaitu persimpangan menuju Gandruk, JhinuDanda dan Chomrong. Jangan salah pilih karena jalur yang lain merupakan jalur pulang. Seperti biasa kami menunggu orang lokal lewat sambil bertanya di beberapa persimpangan tadi. Seperti biasa, jalur dilalui oleh keledai dan kuda jadi hati-hati dengan ranjau darat! Butuh 4 jam perjalanan hingga sampai Chomrong. Kami berhenti untuk makan siang.

Pemandangan dari Chomrong
2.2 Chomrong - Bamboo - 4 jam
Dari desa yang kami kunjungi, Chomrong merupakan desa terbesar. Hampir semua desa terkoneksi dengan Chomrong sehingga membuat tempat ini sebagai desa transit. Bahkan kita bisa menemukan kue black forest disini. Pemandangan dari Chomrong pun sangat indah! Dari sini, kita akan melihat banyak anak tangga turun dan naik tanpa ampun. 2 jam pertama, kami melewati anak-anak tangga itu. Sebenarnya jarak Chomrong dan desa selanjutnya tidak jauh hanya saja jalurnya yang turun lalu naik ga kauran ini yang bikin lama. Sialnya lagi, tiba-tiba hujan turun jadi kami harus berteduh sekitar 30 menit dulu.

Kami samapai di Bamboo sekitar jam 5 sore. Sebenarnya lebih baik menginap di Dovan, 1.5 jam jalan dari Bamboo dikarenakan desanya lebih baru. Di Bamboo sangat jarang wifi.

3. [1 April 2015] Bamboo (2310 mdpl) - Machapucare Base Camp/MBC (3700 mdpl) - 8 jam
Perjalanan Bamboo - MBC
Jalur Bamboo ke Machapucare bisa dikategorikan tidak terlalu susah karena meskipun naik namun naiknya perlahan-lahan. Bagi beberapa orang, hal ini susah bergantung bagaimana kita beradaptasi dengan ketinggian. Ketinggian yang akan kami capai adalah setinggi 3800 mdpl atau hampir sama dengan puncak gunung Rinjani. Kami memilih Hotel Himalaya sebagai tempat makan siang kami. Setelah 4 jam berjalan, jalur akan dipenuhi salju dan semakin lama semakin banyak! kadang kami juga harus melewati sungai. Saat itu sungai sangat deras karena beranjak musim panas dimana salju sudah mulai mencair.

Untuk kami yang hidup di negara tropis, salju merupakan hal yang menyenangkan. Namun bagi mereka yang bermusim 4, salju kadang menjadi penghambat bagi mereka. Hal ini sebagai orang Indonesia patut kita syukuri. Kami sangat berterima kasih sekali sudah diperlihatkan salju. Salju ini merupakan salju pertama bagi teman-teman saya. Kalau saya sih udah pernah liat jadi biasa aja...haha songong lah.

Fanta dan Himalaya
Saya mencapai Base camp pertama kali dan meninggalkan teman-teman saya sejauh 30 menit. Saya mungkin terlalu bersemangat sehingga oportunisnya muncul. Saya sengaja membeli Fanta seharga 300 NPR disana. Ini adalah Fanta terenak seumur hidup ditemani dengan rasa letih, salju, ketinggian dan dingin. Target saya tercapai!

Kakek Nenek yang penuh derngan semangat
Kami bertemu dengan pasangan kakek nenek dari Jepang dan seorang gadis Thailand yang pemalu (soalnya lagaknya kayak malu-malu kucing hehe). Kami bercanda tawa dengan mereka hingga larut malam. Sang kakek berumur 66 tahun dan istrinya berumur 65 tahun. Sang kakek adalah mantan guru bahasa inggris meskipun bahasa inggrisnya alakadarnya dan sempat menjelajah beberapa belahan dunia. Sambil berbincang, sang kakek pun minum hingga mabuk, mungkin 3-5 botol alchohol dilibas habis. Semakin dia mabuk perbincangan kami semakin kemana-mana tapi semakin menarik. Lalu gadis Thailand tadi, dia ditinggal teman-temannya pergi ke Annapurna Base Camp. Dia sudah tidak kuat lagi mungkin badannya butuh lebih beradaptasi denganh ketinggian. Sayangnya saya lupa mkinta nomer kontaknya ! haduh...haduh..

4. [2 April 2015] Machapucare Base Camp/MBC (3700 mdpl) - Annapurna Base Camp/ABC (4130 mdpl) - Bamboo (2310 mdpl) - 6 jam
Saya tidak pernah membayangkan bahwa banyak orang-orang sepuh masih bersemangat untuk trekking di Himalaya. Saya mengambil kesimpulan bahwa Himalaya bukan sekedar mimpi lagi tapi ini adalah hal yang lumrah untuk semua orang! jadi kapan giliranmu?

4.1 Machapuchare Base Camp - Annapurna Base Camp - 2 jam
Annapurna Basecamp
Finaly, ABC!
Kembali ke perjalanan kami. Kami memulai perjalan lebih pagi yaitu jam 5.30 pagi. Perjalanan paling pagi yang kami lalui selama perjalanan ini. Beberapa orang bhakan memulai perjalanannya jam 5 pagi. Dikarenakan langit masih gelap jadi diperlukan lampu penerangan selama perjalanan. Kami meninggalkan barang bawaan kami dan hanya membawa sebagian saja karena kami akan melakukan perjalanan bolak balik. Membutuhkan 2 jam untuk mencapai ABC. Jalur dipenuhi salju dan temperatur tentu saja di bawah 0. Sebenarnya ketika kita berjalan, tubuh kita akan menghasilkan panas sehingga beberapa kali saya memilih melepas jaket karena kepanasan.

Pizza di 4200 mdpl!!!
Seperti yang kita tahu bahwa Annapurna merupakan gunung paling berbahaya dengan tingkat kematian lebih dari 40%. Kami melihat beberapa pendaki yang meninggal di pegunungan ini. Kadang saya bingung dengan ambisi manusia. Kenapa kita memeprtaruhkan nyawa hanya untuk mendapatkan kepuasan di atas gunung. Mungkin inilah yang dinamakan mimpian, kadang baik buat kita dan kadang justru membunuh.


Kami sengaja menahan lapar dan mengambil makan pagi kami di ABC. Menunya sama-sama saja dengan desa-desa di bawah. Disini  saya memesan Pizza! salah satu target saya yang lain...makan Pizza di atas 4200 mdpl! Terlaksanakan!

 4.2 Annapurna Base Camp -  Machapuchare - Bamboo - 6 jam
Setelah puas kami di ABC, kami pun kebali ke penginapan di MBC dan berpaspasan dengan pasangan Jepang kemaren. Karena kami belum pernah berfoto bersama akhirnya kami ber-groufie ria! Setelah tiba di penginapan kami langsung merapihkan tas dan barang bawaan kami kemudian turun hingga Bamboo untuk menghemat waktu. Perjalanan turun kami haanya memerlukan waktu 6 jam saja (ketika naik 10 jam). Kami beristirahat di Bamboo lagi dan menginap di tempat yang sama karena kebetulan celana saya sedang dijemur disana. hehe..

5. [3 April 2015] Bamboo (2310 mdpl)- Landruk (1565 mdpl) - 8 jam
Di Landruk sendiri terdapat Jeep turun hingga Pokhara dan hanya pagi saja keberangkatannya. Jalur yang membunuh adalah ketika mendekati Chomrong yaitu naik samapai mati. Kami berhenti di Chomrong untuk makan siang. 1 jam setelah Chomrong terdapat mata air panas namun karena kami dikejar waktu akhirnya kami melewatkan itu. kami juga sering menemukan Himalaya Cannabis disepanjang jalan! Ternyata disana merupakan tanaman liar. Katanya sih enak kalau di jadikan bahan baku rokok yang fungsinya untuk menghangatkan tubuh dan bikin nge-fly bro!

Kami juga melewati tempat yang namanya new bridge. Saya tidak mengerti sebelah mananya yang jembatan waktu. Apa yang saya temui adalah jembatan lama yang beberapa kayunya pun sudah lapuk ditambah jembatannya panjang dan bergoyang-goyang ketika dilewati. Menyeramkan tapi mau tidak mau harus dicoba!

6. [4 April 2015] Landruk - Pokhara (1565-820) 3 hours by jeep
Jeep Landruk - Pokhara

Terdapat Jeep menuju Pokhara dari Landruk seharga 1000 NPR/orang. Jeep akan berangkat setiap jam 8-9 pagi saja dan kadang hanya 1 kali saja utnuk 1 hari. Sebaiknya ditanyakan ke pemilik penginapan untuk memesan Jeep di hari sebelumnya. Dia akan menelpon supir Jeep bahwa akan ada yang ikut di Jeep tersebut. Butuh waktu 3 jam untuk sampai di Pokhara. Jalannya sangat jelek, berbatu, berkelok-kelok dan kadang melewati sisa-sisa longsor!

-----------------------------------------------

Ahirnya saya berhasil menyelesaikan trekking hingga Annapurna Base Camp. Yang dulunya hanya mimpi,, sekarang menjadi masa lalu. percayalah bahwa ini tidak sesulit yang dikira tapi tetep berhati-hati dan minta ridho orang tua.

Congratulation for me, I was up there! Now is your turn.





10 comments:

  1. Hmm..kemarin baru sampai poonhill. Tanjakan chomrong jauh lbh sudah dari tadapani ya? Kl ke abc..org yg nggak pernah naik gunung bisa nggak ya? Hehe..pengen tp takut nggak mampu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah padahal tinggal tambah 4 hari lagi bisa ke ABC

      Tanjakan chomrong jauh lbh sudah dari tadapani ya? tanjakan chomrong lebih banyak anak tangganya makanya lebih bikin cape..hehe

      Kl ke abc..org yg nggak pernah naik gunung bisa nggak ya? Ga jauh beda sebenrnya kayak jalur ke poon hill. saya ngerasa ke ABC itu bukan naik gunung sih tapi naik tangga hehe. kalo mau per hari jalan 4 jam aja biar ga terlalu cape. paling yang sedikit beda ketinggiannya lebih tinggi dan dingin dan banyak salju jadi agak licin

      Delete
  2. Hi..jadi pengen ke ABC. Des kemarin baru sampai ke poon hill. Tanjakan chomrong lebih parah dari tadapani? Hmm..ke ABC itu harus biasa naik gunung? Hehe..saya baru pernah ke poon hill aja.

    ReplyDelete
  3. Hi..kalo ke ABC harus sudah biasa naik gunung? Kemarin hanya sampai poon hill dan sebelumnya blm pernah naik gunung. Tanjakan chomrong lbh parah dari tadapani?

    ReplyDelete
    Replies
    1. chomorong paling parah. ngeliatnya aja udah bikin capek

      Delete
  4. Seru banget! Masuk bucket list selanjutnya :)

    ReplyDelete
  5. Ngumpulin cuti nih... semoga 2018 bisa ABC....

    ReplyDelete