______ Let's ______

TRAVEL. DIVE. EAT. FLY. WRITE. 

_________ Because Everything is Awesome _________

 

 

 

November 3, 2014

8 Days Backpacking through China : The Colorful Journey


Perjalanan kali ini sebenarnya tidak sengaja terpikirkan. Setelah googling tempat-tempat terindah di dunia dari berbagai situs tertentu, kebanyakan memiliki lokasi di China. Yap..China, negara terpadat di dunia yang berada di Asia Timur. China memiliki luas wilayah 9.6 juta km persegi ini ternyata merapakan negara kedua terbesar berdasarkan jumlah lahan yang dimiliki. Dengan luas wilayah dan variasi iklimnya, China ternyata memiliki penampakan alam yang beraneka ragam, mulai dari Pegunungan hingga gurun. Tak hanya itu saja, China juga merupakan peringkat kedua setelah Itali dalam hal jumlah situs warisan UNESCO. China memiliki 48 situs warisan UNESCO baik berupa alam ataupun budaya. Untuk pecinta pemandangan lanskap, China is your best deal!

Saya sebut saja perjalanan kali ini adalah The Colorful Journey. Perjalanan kali ini memang berwarna-warni baik pemadangan alamnya dan pengalaman yang kami dapat disana. Mulai dari orang yang meludah dimana-mana hingga orang-orang gurun higienis. Mulai dari tanah yang subur dengan pepohonan hingga padang gurun yang gersang. Ketika orang-orang hanya pergi ke lokasi-lokasi mainstream seperti tembok besar China, Macau, Beijing dan Shanghai, saya justru berpetualang ke tempat-tempat indah yang tak banyak orang tahu. Perjalanan ini mencakup beberapa kota di jalur sutra (Silk road) dan Jiuzhaigou.

Xi'an - Jiuzhaigou - Lanzhou - Zhangye - Dunhuang - Xi'an - Huashan -Xi'an
Jalur sutra merupakan jalur perdagangan kuno yang menghubungkan antara para pedagang dari China dengan pedagang-pedangang dari India, timur tengah, afrika dan Eropa. Tidak hanya perdagangan saja yang terrjadi saat itu namun juga pertukaran budaya dan bahkan agama. Hal ini sangat terlihat dari aristektur dari kota-kota di sepanjang jalur sutra yang terpengaruh dengan arsitektur timur tengah. Meskipun modernisasi kini sudah mengubah cara orang berdagang, Kota-kota yang pernah dilalui oleh parang pedagang-pedagang itu masih ada hingga saat ini. Kota-kota itu memang sudah mulai terlupakan dari pandangan orang tapi pesona sejarahnya masih terasa hingga saat ini. Tak bisa dipungkiri Jalur sutra merupakan salah satu warisan dunia versi UNESCO.

Jiuzhaigou merupakan salah satu taman nasional ternama dikalangan orang lokal. Tiap harinya dipadatin oleh ribuan pengunjung. Posisinya terletak di pegunungan Min yang berada di ujung dataran tinggi tibet. Beberapa orang tibet masih tinggal disana meskipun beberapa desa sudah ditinggalkan. Pesona taman nasional ini begitu luar biasa terutama danau-danaunya yang bening dan berwarna-warni!

Perjalanan ini hanya memakan waktu selama 8 Hari yaitu dari tanggal 24 oktober - 2 November 2014.  Buat yang ingin tahu, saya kemana saja, bagaimana caranya, apa yang terjadi atau cuma mau lihat-lihat foto, silahkan klik link-link di bawah ini:

[2 November 2014] Huashan : Pegunungan yang muncul di setiap lukisan

Tim perjalanan kali ini adalah 4 orang, 3 pria dan 1 wanita : si KW, si baik hati, si gesit dan si gak jelas
Persiapan dan pencarian destinasi
Perjalanan ini baru terpikirkan 2 bulan sbelum berangkat yaitu di bulan Agustus 2014. Entah angin apa yang membuat saya antusias. Saat itu saya sedang mencari tempat-tempat terindah di internet dan muncullah gambar Jiuzhaigou yang membuat mata saya terbuka dengan negara ini. Penyelidikan lebih lanjut ternyata Jiuzhaigou paling direkomendasikan dikunjungi saat musim gugur. Informasi menyebutkan warna-warni daun Autumn akan membuat pemandangan danau yang pun berwarna-warni semakin menakjubkan. Jiuzhaigou adalah tempat pertama yang saya temukan kemudian disusul oleh Danxia landform. Destinasi selanjutnya sebenarnya tanpa sengaja ditemukan ketika membuat itinerari.

Rute-rute yang tak mainstream
Tantangan terberat adalah membuat itinerari dikarenakan informasi yang minim di internet. Beberapa situs berbahasa inggris seperti tripadvisor, wikitravelbeberapa forum dan situs travel agent china adalah sumber informasi satu-satunya yang membantu. Beberapa informasi tidak terlalu update dikarenakan belum banyak wisatawan asing yang ke tempat-tempat ini.. Rute paling sulit adalah rute dari Jiuzhaigou ke Zhangye karena info transportasi yang terbatas dan untungnya ada transportasi yang menghubungkan kedua kota itu meskipun harus transit. Selama perjalanan pun sangat jarang terlihat turis mancanegara padahal papan-papan berbahasa inggris sudah disediakan di beberapa tempat. Mayoritas yang mengunjungi tempat-tempat ini adalah turis lokal. Berikut Rute yang saya Lalui:

Xi'an - Jiuzhaigou - Lanzhou - Zhangye - Dunhuang - Xian - Huashan - Xi'an

Untuk kombinasi rute, transportasi dan waktu, saya waktu itu memanfaatkan informasi di situs-situs dibawah:
Transportasi yang cukup tricky

Pesawat China Eastern, rute Xi'an - Jiuzhaigou
Kembali lagi ke prinsip:
"Beli tiket itu bukan cuma asal promo. hal yang paling penting adalah ada apa dan apa yang bisa di nikmati di tanggal tersebut."
Saya harus pergi di bulan Oktober untuk dapat melihat autumn. Namun awal Oktober harus dihindari karena 1-7 Oktober itu hari libur panjang di China (Semua tempat ramai dan mahal!). Bisa dibayangkan ketika saya di Jiuzhaigou saat sesuadah peak season pun jumlah pengunjungnya sudah seperti antri sembako. Awalnya saya sempat kebingungan untuk memilih kota kedatangan dan keberangkatan antar Xi'an dan Chengdu. Untungnya setelah memantau situs Airasia di minggu-minggu yang saya prioritaskan untuk tanggal keberangkatan, saya mendapatkan tiket yang cukup murah yaitu 2.6 juta rupiah PP (Xian-KL-Xian). Saat itu Airasia baru saja membuka rute KL-Xi'an-KL. Memang rezeki tidak kemana-mana.

Pembelian tiket pesawat Xi'an - Jiuzhaigou pun ada triknya. Sebaiknya di beli 2-3 minggu sebelum keberangkatan karena trennnya disaat jangka waktu tersebut harganya turun. Jika membeli terlalu awal harganya masih mahal. Harga penerbangan domestik di China cukup mahal. Saya saja terbang selama satu jam dibebani biaya 120 USD. Harga ini lebih mahal daripada pesawat KL-Xi'an sendiri.

Tiket kereta bisa dibeli secara online. Kabarnya tiket kereta sangat cepat habis jadi disarankan untuk membeli di awal. Untuk bus, saya belum sempat mencari apakh bisa online atau tidak. Saya dalam perjalanan ini membeli tiket bus 1 hari sebelum keberangkatan via hotel tempat menginap.
  • Xi'an - Jiuzhaigou : Perjalanan menggunakan Pesawat. Maskapai yang memiliki jam terbang dari Xi'an antara lain Sichuan airlines dan China eastern. Terdapat penerbangan pagi sebanyak 2x dan malam 1x. Sesampainya di Bandara Jiuzhaigou, perjalanan harus dilanjutkan dengan menggunakan Minibus menuju Kota (konter minibus ada di dalam bandara) kemudian taxi sampai ke daerah kota Jiuzhaigou.
  • Jiuzhaigou - Lanzhou - Zhangye : Dikarenakan tidak ada transportasi langsung menuju zhangye sehingga kami diharuskan untuk transit di Lanzhou. Hanya ada 1 bis setiap harinya dari Jiuzhaigou ke Lanzhou setiap paginya. Berangkat jam 7 dengan lama perjalanan selama 12 jam. Lanzhou - Zhangye bisa mennggunakan kereta ada banyak kereta yang melewati Zhangye. Zhangye menuju Danxia bisa menggunakan bis dari west bus station atau taxi
  • Zhangye - Dunhuang : Perjalanan menggunakan kereta api.
  • Dunhuang - Xian : Perjalanan menggunakan kereta api.
  • Xian - Huashan : Perjalanan menggunakan kereta cepat (30 menit) atau kereta api (1.5 jam)  atau bus (2.5 jam)
Tipikal kereta di China dan ternyata mereka juga punya kereta cepat!

Tidak perlu khawatir dengan penginapan
Untuk tempat tinggal, ini sudah bisa di dipesan secara online di internet. Penginapan tidak terlalu jadi masalah karena bisa melihat komentar orang-orang yang pernah singgah di penginapan tertentu. Saya sempat memesan penginapan secara online namun ternyata penginapan yang kita tuju sudah tutup. Nah lo...jadi harap berhati-hati! Saya sarankan untuk tinggal di Angelie hotel ketika di Jiuzhagou.

Makanan halal dimana-mana
Semacam popmie berlogo halal
Banyak sekali umat muslim di sepanjang Jalur sutra jadi jangan khawatir dengan makanan halal. Ciri-ciri restoran halal di china adalah terdapat tulisan arab atau gambar mesjid di papan namannya. Makanan-makanan halal pun sudah tertera label halalnya. Jiuzhagou terbilang sulit untuk menemukan restoran halal. Saya sendiri butuh waktu 1 hari hingga menemukan restoran halal sehingga beberapa hari sempat jadi vegetarian dulu. Untungnya terdapat restoran halal dekat hotel saat saya mengunjungi Jiuzhaigou.

Hal yang paling seru ketika memesan makanan adalah ketika kita dihadapkan ke selembar menu. Semua menu tertulis dalam bahasa mandarin! ada beberapa menu yang menunjukkan gambarnya. Dengan adanya gambar mungkin bisa sedikit tergambarkan apa yang kita pesan. Jika tidak ada ya....siap-siaplah makanan seperti apa yang akan muncul hehe.

Gaya makan di China sejauh yang saya lihat dan membuat saya perlu adaptasi adalah sisa makanan (seperti tulang misalnya) dibuang di meja. Jadi meja makan disana itu sebenarnya penuh dengan campuran ludah-ludah ribuan orang haha. Mulailah terbiasa dengan itu.

Toilet!
Kabarnya toilet umum di China kebanyakan kotor dan tidak ada pintunya itu benar. Saya sempat menjumpai toilet tak berpintu di beberapa tempat terutama di kota-kota kecil. Saya sempat tidak mengerti gimana caranya orang buang air besar tapi harus melewati dulu orang-orang yang sedang buang air besar. Ini tantangan paling berat seumur hidup!

Di kota besar sendiri, toilet umum, bentuknya sudah cukup wajar, hanya saja tetap saja kotor dan kadang tidak ada air. Triknya untuk bisa ,mendapatkan toilet yang bersih, ada air dan tentu ada pintunya adalah di hotel dan restoran-restoran fastfood. Masuk saja ke restoran fastfood beli minum sebagai alibi, faktanya hanya mau ke toilet hehe. Toilet paling juara itu di tempat-tempat wisata. Entah karena tiket wisata yang mahal sehingga toilet pun dijaga agar bersih.

Tantangan bahasa
Bahasa memang menjadi tantangan tersendiri tapi ini yang membuat perjalanan semakin seru. Bahasa memang sebuah media untuk berkomunikasi. Inti dari bahasa adalah pemberi dan penerima informasi harus saling mengerti. Masalahnya di China sendiri nampaknya tidak banyak orang mahir dalam berbahasa inggris jadi satu-satunya cara adalah dengan menggunakan bahasa tubuh atau bahasa hati..cieee. Dalam penyebutan angka dalam bahasa jari pun berbeda seperti yang kita tahu. Perisiaapkan juga kamus mandarin di HP...cukup berguna!

Ada lagi trik yang saya siapkan Sebelum ke China yaitu mencetak semua  itinerari, gambar dan tulisan mandarinya. Aplikasinya ketika kita hendak bertanya tentang sesuatu terutama destinasi cukup menunjukkan kertas-kertas bergambar yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Terbukti berguna!

Social media diblok
Untuk para aktivis Social media dan selfie enthusiast akan merasa berkecil hati jika berada di China dikarenakan hampir semua social media diblok oleh pemerintah. Orang-orang china memiliki platform social media-nya sendiri. Saya pikir ini upaya untuk menjaga identitas publik orang-orang China itu sendiri agar tidak tersebar luas di internet. Jika masih ngotot untuk mengunggah foto-foto selama perjalanan, alternatif lain adalah dengan memanfaatkan Path! Path bisa dihubungkan dengan Social media lainnya seperti facebook dan twitter. Nampaknya aplikasi mobile ini masih lolos hehe.

Tidak hanya social media, mesin pencari seperti google pun tidak luput dari pemblokiran. Pengganti mesin pencari di China adalah Baidu. Untungnya situs Baidu ini sudah dilengkapi fasilitas pemilihan bahasa inggris.

8 comments:

  1. halo
    btw saya juga ingin banget ke china
    cuman blm ada kesempatannya hmmm
    ntar nanya nanya kalo saya kesana haha

    anyways
    nice story!

    ReplyDelete
  2. salam kenal juga....

    kalo di planning pasti ada kesempatan kok

    nanti kalo ada yang ditanyakan bilang-bilang aja hehe

    ReplyDelete
  3. pas banget ini.saya pengen banget ke JiuZhaigou. Dan kemarin gegara kepo danxiang, ini malah nemu cara ke kedua tempat tersebut. Mungkin bisa dishare juga iterinari lengkapnya? masih newbie nih. Belum pernah backpacking ke luar negeri

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jiuzhaigou bagus banget! wajib kesana.
      Di blog ini sy kasih info lengkap bisa di check di masing-masing linknya.

      Untuk pertama kali backpakingan, China emang menantang apalagi ke tempat-tempat antah berantah kek gini hehe

      Delete
    2. Wah bagus sekali ya , bgmn klu diterusin ke Khasgar + Karakoram , apa minat kesana?

      Delete
    3. Kemaren waktunya terbatas soalnya cuma ada 10 hari libur aja jadi ga bisa lanjut lagi setelah dari dunhuang. Khasgar + Karakoram menarik juga.
      next time keknyai pengen nyoba china bagian selatan dulu

      Delete
  4. saya mau tanya donk... ada planning taun depan ke cina selatan itu... mau ke guilin - yangshuo, huanglong, jiuzhaigou dan dunhuang... enaknya rute nya darimana saja ya? tiket yang sudah dibeli KL - Nanning... dari Nanning dekat menuju guilin... nah dari guilin itu bingung antara mau ke dunhuang dulu atau ke jiuzhaigaou... apakah harus naik pesawat, atau bisa naik bullet train atau kereta yang soft sleeper itu? dan pulang kembali enaknya dari kota mana ya? chengdu kah, atau xian ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. dunhuang itu jauh banget dari guilin. mungkin harus naik pesawat kalo mau cepet atau cari kereta dri xian. klo ke jiuzhaigou, bagus ke chengdu dulu nah dari sana naik bis sekitar 8 jam. dri jiuzhigou ke dunhuang bisa ikutin step2 di post2 gw yang china ini. pulang mending via Xian aja soalnya Xian tempat oknya lumayan banyak ketibang chengdu jadi bisa sekalian sightseeing

      Delete