______ Let's ______

TRAVEL. DIVE. EAT. FLY. WRITE. 

_________ Because Everything is Awesome _________

 

 

 

August 10, 2014

Mimpi di atas Gunung Rinjani [3726 mdpl]

Joker? Jomblo Keren?Jomblo Hiker? - Diambil dari plawangan Senaru
Keindahan di puncak gunung itu tak ternilai. dan satu-satunya cara untuk merasakannya adalah dengan mendakinya


Berada di Puncak Rinjani adalah salah satu wish list saya sebelum umur 25 tahun. Saya sempat gagal mendakinya di tahun 2013 padahal tiket dan segala sesuatunya sudah dipersiapkan. Alasan yang sama, cuti yang tidak di approve. Tidak masalah, yang namanya target hidup tetap harus diperjuangkan dan akhirnya terwujud di Agustus 2014! Horee!

Perjalanan ini sebenernya ga direncanakan, tiba-tiba saja terpikirkan bahkan kurang dari 1 bulan. Kami berangkat di saat-saat liburan panjang alias tepat 1 minggu setelah lebaran. Wah...kalau minggu-minggu ek gini harga tiketnya mahal kali ya? Thanks to AirAsia "Now, everyone can fly" (siapa tau dapet komisi hehe...), saya dapat tiket PP JB-Lombok-JB cuma 900rbu..mantaph!

Tim saya sendiri terdiri dari 5 orang, 3 orang pria dan 2 orang wanita tangguh yang dua-duanya baru pertama kali naik gunung...langsung rinjani pula uwowww!!!

Tanjung Aan
Menginjak tanah lombok pertama kali sudah membuat bahagia. Pulau dengan keindahan pantai dan gunungnya benar-benar wajib dikunjungi oleh semua orang. Tujuan pertama kami adalah rumah makan. Menurut informasi ada restoran nasi balap puyung  yang enak tepat di depan bandara. Entah kenapa namanya nasi balap...apa karena resepnya kepikiran pas lagi balapan kali hehe. Nasi dengan ayam suir, kacang kedelai dan sedikit sayur dibumbui dengan sambel yang pedas dan enak!. Harganya pun murah cuma 15000!

Ini dia orang yang udah merencanakan semua transportasi dan itenary selama di lombok. hidup Pakde!
Setelah memuaskan perut kami yang kosong, kami pun beranjak ke mobil yang sudah kami sewa plus dengan supirnya. Thanks buat teman saya, panggil saja pakde, yang sudah merencanakan semua transportasi di Lombok. Rata-rata sewa mobil + supir adalah 600.000. Lumayan sih tapi kalau banyakan jatuhnya lebih murah. Destinasi kami selanjutnya ada lah Pantai tanjung Aan. Pantai yang terletak di selatan lombok ini terkenal dengan keindahannya apalagi tempatnya belum seramai senggigi. Sekitar 2 jam perjalanan dari Bandara emamng bakalan terbayar setelah samapai disana. Rerumputan yang mengering, langit biru dan warna lautnya yang biru tosca benar-benar memanja kan mata!

tips: Hati-hati banyak penjual yang memaksa disana terutama anak-anak, sebaiknya dihindari

Tanjung Aan
Gunung Rinjani

Ini dia menu utama dari perjalanan kali ini yaitu Gunung Rinjani. Kami tiba Desa Sembalun sekitar jam 9 malam. Kami memutuskan untuk tinggal di rumah porter meskipun alakadarnya. Dikarenakan 3 orang dari kami adalah pertama kali naik gunung jadi kami memutuskan untuk menggunakan porter. Kami memilih mendaki jalur Sembalun yang terkenal dengan Savananya dan turun via Senaru.

Gunung Rinjani di pagi hari

Hari Pertama (Sembalun - Plawangan)
Target di hari pertama adalah tiba di base camp Planwangan Sembalun. Kami start dari bawah pukul 10 pagi dan sampai di Pelawangan pukul 9 malam. Cukup lama karena kami kebanyakan berhenti maklum sudah tua..hehe. Trek yang cukup bikin Menderita adalah ketika  melewati 7 bukit Penderitaan persis sebelum sampai Plawangan. Di Plawangan tersedia mata air jadi cukup membawa perbekalan air secukupnya

7 Bukit Penderitaan, Sembalun
Hari Kedua (Summit Attack + Plawangan - Danau Segara Anak)


Perjalanan Menuju Puncak
Hari kedua kami berencana untuk memulai Summit Attack jam 1 Pagi namun naas terjebak hujan badai mana tenda bocor pula haha. Untungnya jam 2 pagi hujannya reda. Dikarenakan temen-temen saya masih keasikan tidur maka perlu sekitar setengah jam untuk bangun. Yang bikin emosi lagi ada temen saya yang ngelindur dan bilang "Ke puncaknya jam 7 Pagi aja!". Kalau berangkat jam segitu adanya malah kepanasan ntar disana haha.

Sunrise sebelum summit attack

Perjalanan menuju puncak normalnya sekitar 4-5 Jam tapi naasnya karena kami belum sarapan  maka baru sampai puncak jam 9 alias 7 jam perjalanan. Sebaiknya sebelum naik perut diisi atau membawa perbekalan roti yang cukup agar selama perjalanan tetap semangat. Trek yang cukuip membuat menderita itu ketika trek berpasir. Trek yang berpasir sering mebuat kami terperosok turun alias naik 3 langkah terperosok 2 langkah. Meskipun Sampai puncak sudah melewati Sunrise tapi Pakde berpesan :

Target utama itu Puncak dan Sunrise itu cuma bonus

Summit attack
Kami tiba menuju tenda sekitar jam 2 Siang. Cuaca saat itu cukup panas tapi perjalanan harus tetap dilanjutkan. Rencana kami adalah melakukan perjalanan menuju Danau Segara anak. Karena treknya yang turun jadi perjalanan kami berjalan sesuai rencana. Lama perjalanan sekitar 4 jam dan kami tiba di Danau sekitar jam 7 malam. Treknya cukup berbahaya jika dilalui malam hari karena seringkali melewati jalan sempit, curam dan berbatu.

Meskipun danaunya sangat indah tapi ini bagian terburuk dari perjalanan kami karena kondisi danau yang sangat ramai. Kami memang mendaki di saat liburan yaitu awal agustus dan keramaian memang sulit untuk dihindari saat bulan tersebut. Perkemahan penuh dan Ranjau manusia ada dimana-mana. Entah kenapa Semua orang membuang hajatnya dimana-mana bahkan di tempat yang dilalui orang. Bukannya menikmati perjalanan malah sibuk melihat langkah kaki yang khawatir akan ranjau.

Di Danau Sagara anak sendiri bisa dibilang air ada di mana-mana. Mulai dari air dingin sampai air panas. Bagi yang mau melanjutkan perjalanan menuju Plawangan senaru sebaiknya membawa pebeka;an air yang banyak dari mata air di Danau sagara anak karena tidak adanya sumber air di Plawangan Senaru.

Danau Sagara anak
Hari Ketiga (Danau Segara Anak - Plawangan senaru)

Seperti biasa perjalanan tetap harus dilanjutkan. Perjalan kami sekarang adalah menuju Plawangan Senaru. Treknya semakin curam dibandingkan trek sebelumnya (Plawangan - Segara anak) dan tidak disarankan untuk melakukan perjalanan malam. Beberapa tanjakan memerlukan bantuan kedua tangan meskipun para porter dengan mudahnya melewatinya.

Kami memerlukan waktu selama 4 jam untuk mencawpai Plawangan. Jangan lupa untuk berhenti di daerah batu gepeng. Batu gepeng sendiri merupaka areal yang datar dan terdapat banyak batu gepeng disekitar. Barang kali itulah kenapa dinamakan batu gepeng. Pemandangan danau jika dari sana benar-benar mempesona.
Batu Gepeng, Perjalanan menuju pelawangan Senaru
Kami sampai di Plawangan Senaru sekitar jam 4. Bisa dibilang inilah tempat yang paling indah selama perjalanan ini. Puncak Rinjani dan danau Sagara anak secara utuh terlihat disini. Pemandangan menjelang mataharui terbenam menambah kesan vivid dari warna gunung dan danaunya. Ini pemandangan yang harus pernah dilihat seumur hidup!

Rinjani dari Pelawangan Senaru di Sore hari
Melihat dari sisi yang lain yaitu bersebrangan dengan pemandangan danau segara anak tadi kita disuguhkan pemandangan lautan awan yang terbentang jauh hingga ke garis horizon. Semua hal yang dilihat dari Plawangan Senaru itu hanyalah keindahan. Jangan lupa untuk menikmati detik-detik terbenamnya matahari yang merupakan sunset paling indah seumur hidup saya


Para pendaki dan Guidenya
Tenda di atas awan

Hari Ke 4

Hari Keempat kami harus melepas rindu kepada gunung Rinjani. Ini waktunya kami untuk turun meninggalkan pesona keindahan yang selama beberpa hari ini kami nikmati. Perjalanan mencapai pintu gerbang Senaru memakan waktu selama 9 jam. Treknya tidak sulit hanya saja harus melewati trek pasir sekitar 1 - 2 jam sebelum mencapai hutan. Setelah sampai trek hutan, jalurnya cukup mudah dan banyak tangga akar. Perlu diketahui kalau tingkat kesulitan turun dan naik melalui jalur ini mungkin berbeda.

Gili  Trawangan
Seharusnya perjalanan ini berlanjut sampai Pulau Komodo dan danau Kelimutu namun naasnya cuti tidak ter-approve. Permasalahan para pekerja kasar hehe tapi dari semua pejalanan ini saya ucapkan

Terima kasih Lombok atas segala pesona keindahanmu

No comments:

Post a Comment