______ Let's ______

TRAVEL. DIVE. EAT. FLY. WRITE. 

_________ Because Everything is Awesome _________

 

 

 

May 15, 2014

10 days in Japan : Yoshinoyama, Warna-warni autumn di musim semi

Stasiun MRT
[19-20 April 2014] jam 22.00 waktu Jepang. "Selamat datang di jepang!"
Inilah dia awal mula perjalanan saya menuju jepang untuk ke dua kalinya. Negara ini memang ngangenin kayak cewek rambut panjang yang ada di pojok sana, edun merinding. Kansai Airport/KIX salah satu bandara di Jepang yang terjamah oleh AirAsia selain Nagoya dan Tokyo. Dibandingkan Tokyo, promo Airasia menuju Osaka lebih murah bahkan Nagoya lebih murah lagi!


KIX memang tak semegah Haneda ataupun Narita tapi disini ada Mushola dan restoran Halal! dan ini satu-satunya bandara yang Muslim-friendly di Jepang. Ada juga Al-Quran made in Indonesia terpajang diantara rak-raknya. Buat yang mau bermalam di KIX, tersedia kursi-kursi yang memanjang dengan beralaskan bantal yang nyaman. OK, hari pertama saya adalah tidur di bandara. Hal wajib yang selalu saya lakukan setiap travelling kemana pun. Sebelum tidur mari kita ucapkan.

"Selamat datang di jepang!"

Pagi buta setelah solat subuh saya bergegas menuju stasiun MRT yang berada di gedung sebelah. Butuh perjuangan untuk menuju kesana karena dingin pisan di luar! Maklum saat itu musim semi rata-rata temperatur sekitar 10 C. Dengan melawan angin akhirnya tiket pun terbeli! Saya memilih untuk membeli tiket terusan selama 1 hari, JR West Railpass dengan harapan benar-benar terpakai. Ada beberapa jenis tiket terusan di Osaka atau Kansai area lebih tepatnya seperti :

Sebenarnya saya udah nyiapin tiket dewa tapi nampaknya bukan waktu yang tepat untuk digunakan (penasaran tiket dewa apa?? haha).

Hostel yang sudah saya booking sebelumnya berada di sekitaran shin-osaka station. Menurut situs perbookingan sih katanya 15 menit jalan atau sama saja dengan jarak dari rumah saya ke tempat jual gorengan di pinggir jalan sana, ternyata kenyataannya.....memang 15 menitan sih tapi ya sudah lah. Osaka Tomato Guest House, kenapa saya memilih hostel ini selain murah, posisinya persis di pinggir kali yang besar dan katanya 15 menit dari shin-osaka. 

Ketika saya sampai di guest house tersebut...ternyata tempatnya tutup........................sedihlah

Saya cuma nemuin sebuah bendera bertuliskan nama penginapan tersebut dan selembaran bertuliskan jam 11 malam pintu harap dikunci..................sedihlah

Akhirnya saya memilih untuk berkeliling-keliling disekitar sana dulu mudah-mudah beberapa menit atau jam atau hari kemudian pintunya dibuka atau minimal ada orang yang punya kunci. Saya berjalan-jalan galau menuju kali yang memang benar-benar ada disampingnya. kegiatan saya disana cuma duduk sambil di kursi batu dan minum minuman dingin saat musim dingin.

Beberapa jam kemudian saya memutuskan untuk kembali ke penginapan dan ternyata buka! buka alias pintunya ga dikunci! saya masuk udah kayak maling menuju ruang tengah dan saya ga melihat ada meja reservasi atau apapun itu. Situasi di dalam benar-benar kayak rumah orang dan saya pun bingung. Akhir cerita saya pun ga jadi dipenjara gara-gara nyelonong masuk rumah orang.

Bisa dibilang penginapan ini bener-bener kayak rumah, bisa masak sendiri seenaknya dan apapun seenaknya dan jangan lupa jam 11 malam pintu depan dikunci.


Yoshino town, Yoshinoyama


Destinasi pertama saya adalah Yoshinoyama. Menurut kabar angin, di daerah tersebut masih ada Sakura. Di Osaka sendiri mencari mekarnya Sakura sudah sangat sulit karena sudah mendekati akhir april. Biasanya di kota-kota seperti Osaka, Kyoto dan Tokyo, Full bloom terjadi akhir maret sampai awal april tergantung cuaca. Yoshinoyama sendiri merupakan gunung dan salah satu spot terkenal untuk melihat sakura bahkan pada tahun 2004 sendiri masuk sebagai salah satu UNESCO world heritage. 

kereta yang bikin rugi 560 yen haha






Kereta pas pulang
Untuk mencapai Yoshino sendiri bisa menggunakan kereta dari Osaka. Alternatif menuju kesana bisa menggunakan
  •  Kintensu Railways - kereta langsung ke Yoshino, ada yang rapid biasa atau express
  •  JR train - butuh 3 kali transit baru sampai ke Yoshino 
Akhirnya saya memilih jalur JR train dan ternyata ribet belum lagi salah naik kereta dan keretanya udah keburu pergi duluan. Di total saya habis 3 jam lah gara-gara nyasar. Ribetnya sama kayak ke Jakarta via puncak padahal udah ada tol Cipularang. Tapi kalau yang ngebet mau nyobain cara ini berikut resumenya:
  1. Bagaimana caranya pokonya kalian harus pergi ke Tennoji station
  2. Cari kereta dari Tennoji menuju Oji
  3. Turun di Oji kemudian cari kereta menuju Takada. 
  4. Turun di Takada kemudian cari kereta menuju Yoshino-guchi. nah disini saya salah estimasi padahal pas nyampe kereta nya udah ada di depan mata eh malah keluyuran dulu keluar make nyasar pula. Alhasil harus nunggu 1 jam-an lagi
  5. Dari Yoshino-guchi cari kereta menuju Yoshino. Ada beberapa kereta menuju Yoshino dan harus behati-hati jangan sampai naik di kereta yang bentuknya bagus soalnya mahal (560 yen). Di dalam kereta isinya saya doank dan ga ada orang sama sekali serasa kereta pribadi haha.. Kalau bisa nanya orang tapi di stasiun ini.....bener-bener ga ada Romanji dan penjaganya pun gak bisa bahasa inggris sama kali.
Itulah petualangan saya selama 3 jam perjalanan


Tips dan trik: Di Jepang ada Wifi berbayar lumayan 1 minggu cuma 200rbu rupiah bisa dibeli make kartu kredit. Jangkauannya di setiap stasiun biasanya ada. Lumayan buat teman kalau tersesat

Suasana di Yoshino town
Diperlukan berjalan kaki sekitar 15 menit jalan menuju ke Yoshino town, alternatif lain bisa juga menggunakan kereta gantung tapi lumayan harus merogoh kocek lagi haha. Sepanjang jalan di Yoshino town bakalan menemukan beberapa temple, shrine dan juga torii gate. Ada juga berbagai toko panganan dan souvenir di sepanjang jalan. Saya pun sempet membeli 1 box kue tradisional. Harganya mahal sih sekitar 500 yen tapi apa daya perut lapar. 

Autumn di puncak Yoshinoyama


Sensasi Autum di sepanjang
 jalan menuju Hanayagura view point
Yoshino town


Tujuan saya setelah Yoshino town adalah Hanyagura view point. Entah kenapa banyak sekali foto-foto yang beredar dari internet selalu di ambil dari tempat ini. Sebuah puncak dengan view bunga sakura ataupun daun-daun berwarna warni ketika Autumn. Saya datang pas musim semi dan berharap bertemu Sakura disini tapi hasilnya nihil...beberapa pohon sudah pada rontok bunga sakuranya. Tapi ternyata saya menemukan sesuatu yang tak disangka-sangka diatas

Butuh Sekitar 45 menit dari Yoshino town menuju Hanyagura view point dengan berjalan kaki tentunya. Tidak ada kendaraan umum menuju ke atas sana, hanya kendaraan-kenadaraan pribadi yang lalu-lalang di jalan sempit yang hanya cukup satu setengah mobil saja. Sepanjang jalan menuju kesana, saya malah disuguhkan suasana layaknya Autumn! Daun berwarna coklat, merah, hijau muda bahkan ada pohon yang daunnya pun belum ada trus apa hubungannya.

Di tengah jalan saya ketemu orang Malaysia dan mereka bilang saya hebat karena saat itu saya solo traveller haha. Inilah kalo temen-temen seperjalanan pada telat beli tiket.

Akhirnya setelah perjalanan yang panjang sampai juga ke Hanyagura view point ketinggiannya sekitar 1500an diatas permukaan laut. Tampak beberapa pohon sakura yang sudah mulai rontok. Adapun tempat makan disana. Dari atas sana pemandangannya luar biasa tampak gunung-gunung disekitar dan yang paling parah sekumpulan pohon-pohon yang berwarna-warni, kombinasi antara daun yang murni berwarna merah dan coklat, daun hijau muda yang baru saja tumbuh, phon sakura yang masih mekar dan pohon-pohon lainnya yang ikut meramaikan pemandangan ini.

Bisa dibilang ini adalah AUTUMN saat SPRING!!!

Hayanagura view point,Yoshinoyama

No comments:

Post a Comment