______ Let's ______

TRAVEL. DIVE. EAT. FLY. WRITE. 

_________ Because Everything is Awesome _________

 

 

 

May 16, 2014

10 days in Japan : Miyajima & Hiroshima, "Japan 3 best views" dan luka bekas perang dunia

Floating Torii Gate, Miyajima

21 April 2014] Tiket Dewa yang bernama JRPASS
Hari kedua saya di Jepang. Saatnya mengaktifkan tiket Dewa, JR PASS! Inilah tiket dewa yang saya agung-agungkan di postingan sebelumnya


JRPass, si tiket dewa dan Tolak angin, si obat dewa
JR Pass sangat cocok untuk para traveller yang berkunjung ke Jepang selama 7 hari (29110 yen), 14 hari (46390 yen) atau 21 hari (59350 yen). JR Pass sendiri adalah salah satu pass khusus untuk para turis asing menggunakan kereta, bus dan ferry yang berada dibawah Japan Railway, mungkin kek KAI-nya Indonesia, termasuk Shinkansen dari ujung selatan hingga utara! Harga tiket Shinkansen sekali jalan sendiri bisa sampai 10000 yen  tergantung Jarak juga. Jadi menurut saya JR Pass benar-benar super worthed untuk di beli. Bener-bener kayak boss lah make kartu ini bisa keluar masuk seenaknya. Di pintu masuk tinggal nunjukin kartu dan berlagak boss. Cuma numpang lewat peronnya trus foto-foto dan keluar lagi pun boleh ibarat nginep di Marina Bay Sand cuma buat numpang pipis.

Miyajima, salah satu "Japan 3 best views"
Floating Torii Gate
Berkat kartu Dewa ini, sekarang saya bisa naik Shinkansen. Toilet di dalam kereta memang seperti toilet hotel bintang 5 lengkap dengan segala hal yang otomatis. Kereta ini memang diperuntukan untuk mereka-mereka yang berduit atau sedang bussiness trip. Kebanyakan orang disini mengenakan jas rapi dan cuma saya doang yang berpenampilan lusuh. hehe. Saat itu saya duduk sendiri dan memang kereta saat itu tidak terlalu penuh. Melewati rangkain bukit hingga sampai di Hiroshima. Dengan menggunakan Shinkansen sampai di Hiroshima station durasi cuma  sekitar 2 jam jaraknya kira-kira kayak dari Lampung ke Medan. Cepet pisanlah!

Setalah dari Hiroshima station ganti dengan kereta lokal menuju Miyajimaguchi station dan dari sana lanjut Ferry. Untungnya ferry ini sudah masuk dalam JRPass jadi tidak perlu mengoceck duit lagi.

Semua orang jalan kaki
Rusa Liar

Miyajima sendiri merupakan sebuah pulau kecil yang berjarak 30 menit dari Hiroshima. Pulau ini terkenal dengan Floating torii gate-nya. Saat surut kita bisa berjalan mendekati si torii gate jadi sebaiknya datang di pagi hari. Sayang kemaren saya datengnya siang euy!. Miyajima juga salah satu dari three best views di jepang. Banyak kancil dibiarkan hidup bebas disana.

Daisho-in temple





Patung-patung di Daisho-in
Sesampainya di Miyajima saya kebelet ke toilet. sebenernya sih ga penting tapi ini mengingatkan saya untuk selalu bawa botol aqua kosong karena toilet di Jepang itu ga Indonesian-friendly dan ini penting!

Untuk berkeliling di pulau ini, saya cukup berjalan kaki karena toh pulaunya kecil. Tempat ini memang tempat wisata berbagai toko souvenir dan makana berserakan dimana-mana dan yang paling khas adalah Kerang bakar yang banyak sekali di jual disini. Karena penasaran saya pun membelinya dan mudah-mudahn halal. Harganya 500 yen untuk 2 kerang.....harganya.....ya sudah lah, 

Kerang bakar, lendirnya bisa disuruput
Di pulau ini ada berbagai temple dan shrine salah satunya Itsukushima shrine yang dibuat diatas air j. Sedikit berjalan ke atas, kita bakalan menemukan daisho-in temple. Di tangga menuju ke atas temple bakal disuguhi pipa metal berisi tulisan budhis yang bisa diputar ketika kita sentuh. Katanya kalo kita putar semuanya sampai atas itu sama saja kita membacanya. Buat yang suka trail juga bisa melanjutkan perjalanan ke puncak Misen, puncak tertiggi di Miyajima.

Hiroshima dan sisa-sisa bom nuklir

Puas di Miyajima saatnya kembali ke Hiroshima. Target saya cuma mau melihat Bomb dome-nya yang jadi Icon kota yang sempat luluh lantah di bomb nuklir oleh Sekutu pada saat Perang dunia II. Berkeliling di sekitar area ini menunjukkan bagaimana mengerikannya dampak perang itu dan bisa dibilang Bomb Dome satu-satunya bangunan yang dibiarkan menjadi saksi hidup.

Hiroshima sangat memanjakan para turis yang datang karena diseduakan bus khusus turis yang berhentidi setiap spot turis dan salah satunya di bomb dome dan peace park. Jangan khawatir dengan bahasa meskipun ga ada kenek yang bergelantungan di dalam. Setiap pemberhentian akan diberitahukan lewat speaker didalam dengan bahasa inggris. Yang paling penting lagi bis ini dicover oleh JR PASS!!





Bomb Dome

Saya memutuskan untuk tidak berjauh-jauh atau berkeliling lebih jauh. Bentuk kotanya sih memang tipikal kota biasa namun yang membedakannya dengan kota lain di Jepang adalah transportasinya yang mayoritas adalah Trem. Katanya Hiroshima itu kota terbesar yang masih menggunakan sistem trem ini. Saya melihat lalu-lang kereta di tengah jalan dan bercampur aduk dengan lalu lalangnya mobil. Saya ambil bus dari hiroshima statiun kemudian turun tepat di depan bomb dome. Selain Bomb dome ada juga berbagai taman dan salah satunya peace park.
Peace park dan ada apinya di tengah
Lelah berjalan-jalan saatnya kembali ke Osaka. Saya menggunakan bis yang sama dengan saat saya berangkat tadi. Saat saya menunggu bis tiba-tiba saja seorang wanita berwajah indo-china umurnya mungkin sekitar 28-30 tahunan, dan berpakaian cukup menggoda, nyamperin saya ntah apa alasan dia. Dia nanya bagaimana caranya menuju stasiun...ya sudah lah saya suruh ikut saya aja ....bukan modus ini haha. Kami pun jatuh dalam perbincangan panjang dan ternyata wanita itu adalah orang Filiphina dan bekerja di Dubai ...wow. Dia bilang kalau ada tugas kantor ke Jepang dan dia minta extend beberapa hari buat liburan.




No comments:

Post a Comment