______ Let's ______

TRAVEL. DIVE. EAT. FLY. WRITE. 

_________ Because Everything is Awesome _________

 

 

 

March 26, 2012

goes to the largest megalith in South east Asia, Gunung Padang


Siapa sangka ternyata kita punya situs megalith yang berumur 2000 SM, lebih tua dari Borobudur. Situs ini pun menjadi yang terbesar di  Asia tenggara. Situs ini bernama Gunung Padang. Negara kita ternyata tak hanya indah karena alamnya namun juga kaya akan peradabannya.

Bandung - Cianjur

Sekitar jam 8 pagi waktu ngaret, 7 armada sepeda motor siap berangkat menuju tempat tujuan . Semua persiapan sudah lengkap dan tak lupa berfoto ria dulu sebelum berangkat. Dalam 3 jam kami seharusnya sudah sampai di Gunung Padang namun jalan yang kami ambil salah alias nyasar. di bunderan Cianjur, seharusnya kami mengambil jalan yang menuju sukabumi (bunderan lurus, setelah ada penunjuk arah Gunung padang belok kiri) sedangkan kami malah mengambil jalan menuju Sindang barang (bunderan belok kiri, setelah stasiun cari belokan ke kanan yang menanjak dan berbatu). Kedua jalur tersebut sebenarnya bisa digunakan hanya medannya yang berbeda. Jalur menuju Sindang barang memiliki tingkat absurbifitas yang tinggi, Jalanan yang offroad dan belokan yang tak terduga meskipun lebih dekat. Nantinya kedua jalur ini akan bertemu.

Stasiun Lempangan



 Dalam perjalanan menuju Gunung Padang, kami menemukan sebuah stasiun yang sangat sepi, Stasiun Lapegan. Kabarnya stasiun ini baru selesai di renovasi dan akan dioperasikan kembali untuk kereta menuju Sukabumi. Terdapat terowongan kereta yang salah satu terpanjang di Jawa. Beruntung sekali karena jalur ini tak beroperasi, kami bebas bergaya ria di dalam terowongan itu. Beberapa penduduk juga memanfaatkan terowongan itu sebagai shortcut untuk pejalan kaki atau kendaraan motor meskipun harus melewati jalan berbatu khas rel kereta.

Selesai kami bercengkrama dengan stasiun itu kami melanjutkan perjalanan kami menuju Gunung Padang. Jaraknya hanya tinggal sekitar 8 km dari sini. Waktu yang akan dihabiskan dalam perjalanan ini tak akan terasa karena kami disuguhi panorama kebun teh dan ilalang yang luar biasa. 



Finally! Gunung Padang!


Obyek wisata Gunung Padang ternyata sudah tertata cukup rapi. Kantor registrasi tiket, WC, mushola hingga guide di setiap lantainya sudah disediakan disini. Jangan khawatir juga jika ingin menyantap makanan di dekat obyek ini karena inflasi tidak terjadi disini. Bersiap-siaplah dengan staminamu karena setelah ini harus menapaki ratusan anak tangga menuju situsnya.





Gunung Padang tepat menghadap Gunung Gede. Menurut mitos Gunung Gede merupakan tempat arwah-arwah berkumpul. Entah kenapa Batu-batu ini berserakan meskipun masih berbentuk. Apakah gempa pernah meluluh lantahkan atau memang seperti ini bentuknya sejak dahulu. Yang pasti ini merupakan jejak peradaban manusia kuno di Indonesia. Terdapat 4 lantai di situs ini. Masing-masing lantai memiliki batu khasnya masing-masing. 



Lantai pertama memiliki serangkaian batu menyerupai alat musik. Ketika batu-batu itu diketuk dengan palu maka akan menghasilkan beberapa nada. Lantai kedua memiliki batu lumbung (kalo ga salah). Batu ini  berbentuk bulat dan berbeda dari batu-batu disekitarnya yang berbentuk persegi. Informasi dari guide disini, batu tersebut digunkan untuk meletakkan hasil panen. Lantai ketiga memiliki batu maung (manusia unggulan bukan maung Bandung). Lantai keempat memiliki batu gendong. Mereka yang bisa menggendong berarti seorang yang perkasa. Dilantai teratas disedikan juga bangunan bertingkat. Bangunan ini bisa dimanfaatkan untuk melihat panorama alam yang luar biasa! 




Objek-objek seperti ini di Indonesia seharusnya mampu menarik pengunjung mancanegara lebih banyak lagi dan mampu meningkatkan taraf hidup orang-orang disekitarnya. 

No comments:

Post a Comment