______ Let's ______

TRAVEL. DIVE. EAT. FLY. WRITE. 

_________ Because Everything is Awesome _________

 

 

 

September 6, 2011

Conference in Japan : Tokyo Runaway


Tokyo Tower
Kereta terus melaju dengan cepat dan obrolan-obrolan tak karuan terus terdengar di gerbong kami. Disini kami benar-benar kampungan. Semenjak di bandara Haneda tadi tingkah laku kami tak karuan mulai dari foto-foto di WC, Terkagum-kagum dengan vending machine hingga kegirangan kami ketika naik kereta. beruntunglah hanya sedikit orang-orang Jepang yang melihat kami. Gerbong ini sepi begitupun pemandangan yang ada di luar jendela..benar-benar sepi! Jalan-jalan besar tak tampak aktivitas bahkan batang hidung seorang manusia pun tak ada. "Sekarang jam berapa?" Tanyaku.

Jam menunjukan tepat jam 06.30. Ternyata kami sudah berada di kerta jalur langsung Kekyu Line menuju Asakusa selama 30 menit. Di negara asalku jam segitu adalah jam-jam padat. Kemacetan lalu lintas, hiruk pikuk di terminal dan anak-anak sekolah yang bergurau...seharusnya itu yang terlihat sekarang tapi fakta mengatakan kebalikannya. Beberapa hari nanti akan diketahui bahwa jam kerja di sini adalah jam 9 pagi.

 Sistem Metro Jepang
 "Sebentar lagi sampai!" teriak salah satu teman saya.

Inilah stasiun Asakusa, sebuah bangunan yang hanya terlihat tembok sejauh mata memandang. Stasiun ini berada di bawah tanah. 

Sistem Metro

Ternyata seperti inilah sistem metro di Tokyo yang dikenal paling rumit di dunia. Stasiun dibangun baik di permukaan tanah dan di bawah tanah. stasiun tak hanya memiliki satu lantai bawah tanah namun dua dan tiga lantai pun dibangun di beberapa stasiun. Tiap stasiun memiliki tempat pemberhentian kereta yang banyak. tiap pemberhentian biasanya dilalui satu sampai dua kereta dengan jalur yang berbeda. Rel melintang hampir di seluruh wilayah Tokyo terkadang akan terlihat dipermukaan dan kadang-kadang tenggelam di bawah tanah. Sempat saya berpikir mana yang dibangun duluan kota dulu atau stasiun dan rel?  

Tiap kereta diberi nama dan warna-warna yang berbeda. Barangkali ini salah satu langkah untuk memudahkan pengguna karena beberapa orang lebih peka terhadap tulisan atau warna atau kedua-duanya. Semuanya tampak terencana dengan detail. Terdapat beberapa perusahaan yang merajai jasa kereta disini yaitu JR (semacam KAInya di Jepang) dan Tokyo Metro. Masih ada beberapa perusahaan swasta yang bergerak di bidang ini.

Mesin Tiket
Pembelian tiket sendiri terdapat dua cara yaitu menggunakan mesin tiket atau langsung membeli di kantor tiket. kebanyakan orang lebih memilih menggunakan mesin tiket karena lebih praktis dan jangan khawatir dengan kembalian, mesin-mesin ini tidak akan melakukan korupsi ataupun berkata "maaf, tidak ada kembalian". Jenis-jeins tiketnya pun berbeda-beda ada yang sesuai jarak yang ditempuh ada pula tiket seharian (Tokyo metro one-day ticket). Tiket seharian juga bervariasi, untuk tokyo metro sendiri terdapat tiga jenis antara lain:

  • Toei line (Asakusa line, Mita line, Shinjuku line, Oedo line) seharga 500 yen
  • Tokyo Metro Line (Ginza line, Marunochi line, Hibiya line, Tozai line, Chiyoda line, Yurakucho line Hanzomon line, Nanboku line, fukutoshin line) seharga 700 yen
  • Toei + Tokyo metro line seharga 1000 yen

Untuk seorang wisatawan, backpacker ataupun orang-orang galau yang ingin keliling Tokyo seharian lebih hemat menggunakan pilihan ke tiga. Jangan khawatir tentang jalur-jalur mana yang harus dipilih, brosur-brosur informasi di konter-konter terdekat siap menjadi sahabatmu.

Tinggal di Hostel

Stasiun Asakusa merupakan destinasi awal kami karena memang mau tidak mau kami harus ke tempat ini. Kami akan menikmati peristirahatan di hostel-hostel untuk backpacker. Di daerah ini memang terdapat hostel terbilang murah. Tokyo merupakan kota yang mahal terutama untuk biaya hidup. Jika harus membandingkan  hostel yang kami sewa dengan tempat penginapan lain inilah yang paling ramah dengan dompet meskipun dengan harga yang sama saya bisa menyewa hotel bintang 4 di negaraku. hostel-hostel seperti ini tidak hanya ada dapat ditemukan di Asakusa namun juga daerah-daerah Tokyo ataupun luar kota.

Asakusa!
Pejalanan menuju kesana sangat melelahkan, kami harus melewati puluhan anak tangga stasiun yang terkubur di bawah tanah ini plus tumpukan barang bawaan yang kadang didorong dan kadang diangkat. Cahaya gemerlap menandakan permukaan semakin dekat dan cahaya itu lama kelamaan berubah menjadi sebuah hamparan kota.

"wah luar biasa....inilah Asakusa, salah satu daerah ternama di Tokyo!" gumamku.

Asakusa memiliki tempat wisata yang terkenal bernama Setsoji temple. Sebuah tempat berdirinya temple khas jepang serta area transaksi oleh-oleh khas jepang. Lampion berukuran besar dengan patung-patung besar yang tampak dibuat untuk menjaga lampion tadi merupakan pintu masuk area ini. Aku sangat senang berada di sini. Kalian tahu apa yang membuat saya senang? karena beberapa kata keramat yang sangat di cintai orang-orang ,"tanpa biaya masuk". 

Ini bukan saatnya menikmati tempat wisata. Fokus kami mencari hostel idaman kami. Berkeliling mengikuti panduan yang ada di internet akhirnya kami menemukannya. Sebuah bangunan berwarna pink dan bertuliskan "Sakura hostel". Saatnya aku membuka dompet dan menyiapkan duit sejumlah 2000 yen alias Rp. 200.000,- untuk menyewa dormitory. Dormitory artinya 1 kamar bisa diisi oleh beberapa orang dan orang-orang yang ada didalamnya pun bisa jadi orang-orang bule yang ingin menimati Jepang dengan harga murah. Bersyukur hanya mengeluarkan duit segitu jika menginap ditempat lain maka harganya bisa berubah mwnejadi 2 kali bahkan 4 kali lipatnya. 



Sakura Hostel
Hostel disini sangat rapi dan fasilitasnya pun nomer satu mulai dari internet gratis, fasilitas kitchen sharing, lingkungan bersih dengan tong sampah yang sudah dipisah-pisahkan, penitipan barang, vending machine meskipun tidak gratis dan tiap kamar pun udah ber-AC. Pelayanannya pun ramah khas orang Jepang seperti terasa pertama kali saya di bandara. sesekali melihat lobi, wajah-wajah bule aka terlihat dimana-mana namun tampak tubuh kecil dan muka agak hitam yang bisa dipastikan itu orang Indonesia!

Orang Indonesia itu memang sudah tua namun jiwa backpackernya sangat tinggi. Beliau adalah orang Surabaya dan melakukan perjalanan ke Jepang hanya seorang diri. Berbekal keberanian dan ticket AirAsia yang sangat murah (1,5 juta pulang-pergi!?) , beliau terus bersemangat berbicara kepada kami. 

Berfoto bersama petugas di sekitar hostel

Museum, toko elektronik dan pusat Anime

Pagoda (Setsoji Temple)
Daripada harus menggalau di hostel, kami memilih berjalan-jalan sejenak sampai malam di Tokyo. Berkeliling-keliling dahulu di Setsoji Temple dan sedikit mengambil kenang-kenangan berupa gambar disana. Temple disini memiliki arsitektur khas jepang baik ukiran-ukirannya hingga patung-patung yeng terpampang disana ini, sangat klasik dan indah dipandang  Ini pertama kalinya kami melihat keramaian di Tokyo. Karena hari sudah siang, banyak orang-orang asli berkunjung ke temple ada yang berdoa di depan altar adapula yang hanya foto-foto seperti kami. berbagai ritual yang sering terlihat di film dapat dilihat disana mulai dari melempar koin hingga membasuh wajah  di sebuah bak yang tampak keramat. Toko-toko souvenir juga sudah terbuka lebar menunggu para pembeli. Souvenir-souvenir cantik menghiasi lemari kaca di sekitar toko. Boneka kucing, miniatur wanita ber-kimono, Tokyo tower dan banyak hal yang dijual disini. Orang-orang pasti rela menghabiskan duitnya disini karena barangnya memang unik dan menarik. Barang-barang tadi tak mempengaruhi aku sama sekali karena ini hari pertama jadi saya tidak tertarik menghabiskan duit disini.

Tampak luar Museum Edo-tokyo
Akhirnya kami kembali ke stasiun Asakusa untuk beranjak ke salah satu museum ternama di Tokyo, Museum Edo-tokyo. Sepintas memandang dari luar bangunan ini tak seperti museum. Aku hanya melihat sebuah eskalator dan sebuah lapangan beton. Bermodal 500 yen, Anda bisa naik ekskalator ini. begitu mahal untuk naik ekskalator ini namun ketika sampai diatas anda aka nmenemukan musium yang luar biasa!


Musium Edo-tokyo menampilkan berbagai ornamen, alat perang dan miniatur segala hal tentang zaman Edo. Zaman yang sering kita lihat di anime Samurai X, kira-kira seperti itulah bentuknya. Museum ini memang berbeda, sumuanya tersusun rapih, sangat detail dengan pencahayaan agak gelap namun pas dan teknologi-teknologi canggih yang ditawarkan. Banyak museum yang tidak memperbolehkan kita menyentuh benda-bendanya namun di museum ini kita tak hanya menyentuhnya bahkan menaikinya. Becak, rumah-rumah bertatami, angkutan khusus putri semuanya bisa kita nikmati disini. Tak sadar, sebuah miniatur rumah-rumahan dan orang-orangan kecil yang disusun apik menarik hatiku untuk mengunjunginya. ada benda aneh di sekitar rumah2 tadi.

 "oh....sebuah teropong!" kataku.

lihatlah dengan teropong
Mencoba memposisikan mata sejajar dengan lensa dan apa yang terjadi? detail dari susunan rumah dan orang tadi dapat terlihat. Lalu ada pula sebuah opera mainan ditampilkan disana. sebenarnya saya tidak mengerti apa yang diceritakan opera itu. Seorang pemandu tiba-tiba ngerocos membawakan isi cerita sebenarnya. Apa daya saya tidak bisa bahasa Jepang dan hanya bisa melihat orang-orang yang nampak paham sedangkan saya hanya tertawa agar dikira paham. Satu hal lagi yang paling penting jangan tidur sembarangan di tempat ini maka pak satpam akan menghampirimu, tersenyum dan berkata sesuatu yang tak dapat saya mengerti. Lagi-lagi satu hal membuat saya heran, secara tidak sengaja saya menemukan sekumpulan benda kuning tepat di lubang WC yang mau aku singgahi. Adakah yang mau melihat fotonya?

Gundam Cafe (Akihabara)
Destinasi selanjutnya adalah Akihabara. Tempat berkumpulnya para otaku-otaku. Tempat semua hal tentang Anime dari A sampai Z....dari yang normal sampai yang dewasa....dari yang mainan sampai yang aslinya. Tak hanya Anime, banyak barang-barang elektronik murah. Saya pun sempat tertarik dengan headset...harganya cukup menjanjikan namun setelah  kuputar bungkusnya ternyata "made in China".

Tempat ini seperti jalan dengan gedung-gedung pertokoan di pinggir-pinggirnya. Gedung-gedung itu memiliki banyak tingkat dan berbagai jenis perangkat anime dan elektronik dijual bahkan film dewasa pun bisa ditemukan disana. Kalau beruntung anda juga bisa berfoto dengan para cosplayer disana. Sayang aku gagal mendapatkannya, mereka menolak ketika aku meminta berfoto bersama. Sial....


Berbagai macam tempat bisa didatangi di tokyo, masing tempat punya tempat wisata dan spesialisasinya masing-masing mulai dari Tokyo barat, tengah, timur bahkan yang agak tengah tapi ga tengah-tengah banget.

  • Shinjuku, kita akan melihat pusat perkantoran, mal dan gedung pemerintah (di gedung ini kita bisa naik ke lantai atas gratis dan melihat pemandangan kota).
  • Shibuya, tempat shopping dan merupakan jalur tepadat. Dimana-mana jual pakaian wanita. Wanita di sini memang modis-modis. Ada juga patung hachiko tapi bentuknya tak sesuai ekspetasi.
  • Itemachi,  amusement park dan imperial palace.
  • Kamiyacho, salah satu icon Jepang ada di sini, Tokyo tower
  • Harajuku, bisa dibilang ini adalah cihampelasnya Jepang, tempat jual baju-baju murah.
  • Ueno, tak lebih seperti pasar ada yang menjual ikan sampai pakaian tapi harganya juga murah bahkan lebih murah dari harajuku. Ada juga taman yang indah terutama ketika musim bunga sakura mekar
  • Ikebukuro, Ada museum Toyota dan tentu saja tiket gratis.
  • Odaiba, Rainbow brigde, sayangnya untuk beberapa bulan ini tidak dinyalakan karena harus hemat listrik akibat gempa kemaren.
  •  Masih banyak tempat untuk dikunjungi.

Tokyo tower

Makan di Seven eleven atau di restoran India?
Sebentar lagi adzan magrib berkumandang meskipun kami tak akan mendengarnya di sini. Waktu buka adalah hal yang di nanti-nanti setelah perjalanan jauh mengelilingi Tokyo. Kebetulan kami bersama dengan salah satu mahasiswa muslim asal Indonesia sehingga kami dapat rekomendasi tempat makan.

Takoyaki
Jepang memang bukan negara muslim bahkan orang-orang Jepang kebanyakan tidak mempunyai agama jadi makanan halal di sana memang gampang-gampang susah didapatkan. Makanan di Jepang memang sering menggunakan hasil olahan babi (mulai dari daging, minyak, kaldu, pengemulsi) dan minuman beralkohol. Berhati-hatilah sebelum membeli minuman di vending machine. Saya sempat tertipu dengan mesin ini. Berniat membeli jus nanas dan memimunmnya sedikit demi sedikit ternyata.....oh no sebuah tulisan yang berarti alkohol tertulis di kalengnya.  Pantas ketika meminumnya aku merasa sedikit pusing. Ini alkohol pertama yang pernah saya minum.

Okonomiyaki
Jangan khawatir dengan makanan semuanya ada alternatif kok....dibuat mudah , jangan dipersulit. Untuk makanan halal sendiri bisa didapatkan di banyak tempat salah satunya di toko retail seperti Seven eleven. Onigiri merupakan salah satu makanan khas Jepang. Beberapa onigiri memiliki isi didalamnya. Isinya berbeda-beda.....nah disinilah yang harus diwaspadai. Ketika membeli onigiri isi carilah yang isinya ikan atau sayuran insyaallah halal. Selain onigiri kita juga bisa temukan nasi bungkus (disini nasi bungkusnya lebih elit), telur rebus dan salad. Buat yang memiliki duit banyak, ada alternatif lain yakni mengunjungi restoran india, warung sushi (mulai yang muter-muter sampai statis), kebab turki, Udon dan okonomiyaki (semacam martabak dan all you can eat, jangan lupa bilang ke "mang"nya jangan toping babi). Namun tetap saja dibutuhkan pemahaman bahasa jepang karena tidak semuanya Halal. Sebelum makan. berkenalanlah dengan orang muslim di sana (orang muslim terbanyak di Jepang berasal dari Indonesia) minta rekomendasi mereka. Satu hal lagi , ramen disini tidak halal tapi tenang saja ramen-ramen yang dijual di Indonesia halal kok.

Harga makanan disana membuat aku sedikit stress karena 5 huruf, "mahal". Harga onigiri 100an yen, sushi 100an yen, telor rebus 100an yen, nasi 100an yen, salad 150an yen, kebab 500yen, masakan india 500-1000an yen, okonomiyaki 1000an yen. Untuk harga minuman masih berada di kisaran 100an yen adapula yang gratis yaitu water tap yang ada dimana-mana. benar-benar mahal bukan? memang butuh strategi perang yang matang untuk hidup disana.

9 comments:

  1. nice inpoohhh, hehehehe :D

    waah ini ane, pingin liat2 jepang, ramenya akihabara dan orang2 di harajuku.

    Tapi bener kata temen2 ane yang kuliah disana, untuk hidup disana emang harus bener2 hemat mulai dari tinggal di asrama, masak masakan sendiri dll. Tapi ya itu, itu berlaku buat yg tinggal lama disana :D

    btw itu rute stasiun mirip benang kusut :p

    ReplyDelete
  2. ayo gus kamu juga harus kesana..rekomended lah

    ReplyDelete
  3. ih ga ajak2...
    oleh2nya dong ...mana update terbaru :P

    ReplyDelete
  4. ajak ajaaak doong...
    ih katany cuman pepotoan doang
    ga taunya beneran ya...

    ReplyDelete
  5. wah ada bung fikri...itu mah cuma sotosop aja...haha

    ReplyDelete
  6. beautifull tower :D


    http://rnoers.blogspot.com/

    ReplyDelete
  7. gun, itu foto2 hasil maneh semua??

    ReplyDelete