______ Let's ______

TRAVEL. DIVE. EAT. FLY. WRITE. 

_________ Because Everything is Awesome _________

 

 

 

May 8, 2011

Malangnya nasib di malang

Sabtu dikala itu sangat membuat hati senang karena bisa pergi buat jalan2 di malang. sebenernya niatnya karena diundang oleh salah satu UKM di Universitas Brawijaya dan sebenernya yang diundang itu temen buat ngisi seminar disana..haha..tak apalah membantu teman pun dapet pahala.


Inilah tempat yang paling diinginkan setelah naik kereta ekonomi Malabar seharga 130rbu dari jam 4 sore hingga setengah 9 pagi. Lapar yang terus ditahan selama 16 jam. Gangguan orang sebelah yang tidurnya kepalanya gak mau diem dan paling membahagiakan adalah ketika kepala orang itu kejeduk dengan keras di pundak saya..haha. Tempat makan memang bisa menghibur hati. Pesanan saat itu adalah nasi rawon dengan 30% daging dan 70% lemak. Rasanya bisa dibilang enak lah.

Panita direncanakan menjemput jam setengah 10 jadi punya sisa waktu sekitar 1 jam. tujuan berikutnya adalah masjid. memang benar pepatah yang mengatakan "berani bertanya sesat dijalan". Bertanya dengan salah satu petugas disana dan beliau menunjukan masjid kota yang jaraknya ternyata sangat jauh. tak apalah demi menghibur batin. Perjalanan kesana melewati beberapa tempat seperti :






Dan bertemulah yang namanya masjid agung yang sedang tutup (tenyata benar sia2 jalan sejauh ini)...kayaknya karena di area itu sedang banyak orang sedang jogging bahkan ada buruh lagi demo pula ...ckckck..
Jam stengah 10 pun tiba akhirnya panitia pun menjemput dan di antarlah ke Universitas Brawijaya. Luar biasa bisa bersilahturahim dan berkenalan dengan orang2 di timur jawa. Sekedar berbincang-bincang dengan mereka ternyata mereka sangat luar biasa...siplah!

2 jam sudah terlampaui dan kami harus pulang dan jam menunjukkan pukul 2 siang...maklum teman saya ternyata senin besok harus presentasi jadi harus mengejar kereta turangga Surabaya-Bandung. kembalilah ke stasiun kota malang menunggu kereta ekonomi ke Surabaya seharga 4rbu rupiah. Alhasil kereta yang seharusnya tiba jam 3 malah dateng jam setengah 4, Barangkali karena kereta buat rakyat maka datengnya telat pun tak apa, berbeda dengan kereta untuk pejabat ato orang2 kaya yg jumlahnya sangat sedikit di Indonesia. sekitar 3 jam dempet2an di kereta ekonomi kadang berdiri kadang duduk, sekali lagi saya katakan "toh ini kereta untuk rakyat, pelayanan buruk pun tak apa lah". Beruntunglah ketika di tengah jalan saya berada tepat didepan mbak2 jawa berkerudung yang mempesona.

Lanjut lagi sampainya di Surabaya saya bertemu kereta Turangga yang menjadi alasan kenapa kita pergi ke Surabaya. Sayangnya kami bertemu di perlintasan kereta api bukan di stasiun alias kami ketinggalan kereta. Bertanya dengan Customer service, dia berkata " maaf, kalau kereta ekonomi ga bisa diprediksi".

Tak bosan saya ucapkan " hal seperti itu lumrah untuk kereta buat rakyat menengah ke bawah"

Alhasil uang kami seharga 250rbu hangus dan harus membeli karcis Argowilis keberangkatan besok pagi jam stengah 8. Awalnya kami mau menginap di stasiun, beruntung lagi teman saya memiliki saudara di Surabaya. Esoknya kami berhasil bertemu dengan Argo wilis dan sampai bandung lagi pukul  8 malam.

Pelajaran yang saya ambil dari perjalann kali ini adalah:

ternyata tidak disiplin itu memang merugikan....wah saya sering telat juga ey
barangkali... inilah yang membuat bangsa kita tidak maju padahal bangsa kita punya semuanya


No comments:

Post a Comment